Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Ingatkan Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Kepri

Kompas.com - 24/11/2020, 07:39 WIB
Hadi Maulana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang mengingatkan warga Kepulauan Riau (Kepri) untuk selalu waspada.

Terutama kepada pelaku tranportasi laut, sebab tinggi gelombang saat ini mencapai 2,5 meteran di perairan sebelah utara Natuna.

Forecaster Stasiun Meteorologi BMKG Tanjungpinang Ardhito mengatakan, dalam pantauan satelit peramal cuaca (forecaster) BMKG Tanjungpinang, terungkap adanya daerah pusaran angin siklonik di wilayah Kepulauan Riau.

Baca juga: Olahraga Bersepeda Bisa Jadi Andalan Kepri

Hal tersebut menyebabkan adanya penumpukkan massa udara di wilayah Kepri.

Kelembapan udara yang cukup tinggi juga menambah peluang pembentukan awan-awan hujan di wilayah Kepri.

Secara umum, kondisi cuaca di Kepri berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang yang menyebabkan tingginya gelombang.

"Untuk transportasi laut dan aktivitas kelautan diimbau agar waspada terhadap gelombang tinggi di wilayah perairan Bintan, Natuna dan Anambas, serta potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir di Kepri," kata Ardhito melalui telepon, Selasa (24/11/2020).

Baca juga: Pembangunan Jembatan Batam-Bintan, Pjs Gubernur Kepri: Insya Allah yang Terpanjang di Indonesia

Untuk Natuna, tinggi gelombang diperkirakan di atas 2,5 meter. Sedangkan Anambas sekitar 2 meter.

Untuk itu, BMKG mengimbau agar warga Kepri selalu waspada dan berhati-hati saat menjalankan aktivitas.

Ardhito mengatakan, pihaknya berharap pelaku tranportasi laut juga memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

Perahu nelayan diminta waspada saat kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Kemudian, bagi kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Sementara bagi kapal ferry apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Selanjutnya, kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar, apabila kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.

"Untuk nelayan, diingatkan selalu membawa life jacket dan menghindari awan kumulonimbus yang merupakan sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com