YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Di salah satu rumah di Padukuhan Tanggulangin, Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, Yogyakarta, terdapat tumpukan bambu kering, dan beberapa peralatan pertukangan.
Jika masuk ke dalam, terdapat tiga miniatur kapal pesiar yang ada di meja, dan satu tergeletak di lantai sebelah kanan ruang depan.
Rumah itu milik Pradana Famila Sholikhin (28), pria yang sehari-hari bekerja sebagai pembuat taman ini, juga membuat miniatur kapal pesiar dari bambu.
Baca juga: Kisah Tukang Pijat Keliling di Yogya, Kayuh Sepeda Puluhan Km hingga Bayar Seikhlasnya
Miniatur kapal ini berbeda dengan miniatur kapal lainnya yang terbuat dari fiber atau kayu, Pradana memilih bambu sebagai bahan dasarnya.
Sudah sejak 4 tahun terakhir, dirinya menekuni pembuatan miniatur kapal pesiar dari bambu.
Sambil menyiapkan bambu untuk pembuatan kapal pesiar, Pradana bercerita.
Setelah lulus sekolah dirinya bekerja berpindah-pindah, mulai Kalimantan, hingga Jakarta.
Saat di Jakarta dirinya membuat keripik, namun sebagai anak terakhir dia harus pulang untuk menemani kedua orangtuanya.
Pertama kali membuat karya kerajinan miniatur kapal pesiar, ia lakukan selepas pulang dari tempat temannya yang bekerja di kapal pesiar. Di rumah temannya ia melihat miniatur kapal hasil cetakan mesin dengan kombinasi bahan fiber.
Dirinya lantas berniat membuatnya dengan bahan yang lain, yakni bambu. Bahan lainnya kayu, dan triplek digunakan untuk penguat.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan