Pasalnya, saat dilakukan rehabilitasi bukannya sembuh dan menjadi lebih baik, tapi bocah itu justru terlibat dalam aksi pencurian sepeda.
"Di Bambu Apus dia malah mencuri sepeda orang, uang pembinanya dia curi dan dia belikan rokok, lalu dibagi-bagi ke teman-teman di sana dan banyak kenakalan lain. Anak-anak nakal yang tadinya sudah mau sembuh di sana kembali berulah dengan adanya B, itulah kemudian dipulangkan," ujar Sekretaris Dinas Sosial Yaksi Belaning Pratiwi, Kamis (19/11/2020).
Polisi membubarkan paksa acara pesta pernikahan anak Kepala BPBD Limapuluh Kota Joni Amir.
Pasalnya, selain tidak mengantongi izin keramaian, acara pesta pernikahan itu juga menimbulkan kerumunan dan melanggar protokol kesehatan.
Kapolres Limapuluh Kota AKBP Trisno Eko Santoso mengaku sebelumnya sudah melarang acara tersebut digelar.
Namun, peringatan yang diberikan itu oleh yang bersangkutan justru tidak diindahkan. Karena itu, ia terpaksa mengambil tindakan tegas.
"Setelah kita bubarkan, kemarin langsung kita periksa tiga orang terkait acara tersebut. Pak Joni dan istri, serta EO-nya. Selama 3 jam kita periksa," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Limapuluh Kota AKP Nofrizal Chan saat dihubungi, Minggu (22/11/2020).
Baca juga: Polemik Pesta Nikah Anak dengan 2.000 Undangan yang Bikin Pusing Kepala BPBD
Lembaga Adat Baduy menyesalkan peredaran madu palsu di daerahnya yang dijual kepada para wisatawan.
Setelah mengetahui informasi tersebut, mereka langsung melakukan razia terhadap madu yang dijual para pedagang itu.
"Sebelumnya saya tidak tahu jika madu itu tidak asli, setelah tahu, kami lembaga adat berkumpul dan sepakat memberantas madu palsu di lingkungan Baduy," kata Tetua Adat Masyarakat Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes Jaro Saija, Minggu (22/11/2020).
Dari razia yang dilakukan, mereka berhasil mengamankan puluhan liter madu palsu tersebut.
Madu hasil sitaan itu selanjutnya akan dimusnahkan.
Baca juga: Kami Merasa Ditipu dengan Madu Palsu, Mereka Anggap Orang Baduy Bodoh