Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKSDA Yogyakarta Lepasliarkan 1.000 Ekor Tukik di Pantai Trisik Kulon Progo

Kompas.com - 23/11/2020, 23:15 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta melepasliarkan tukik di Pantai Trisik, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ada sebanyak 1.000 ekor tukik yang dilepasliarkan di pantai yang kerap menjadi lokasi pendaratan penyu untuk bertelur tersebut.

Kepala BKSDA Yogyakarta, Muhammad Wahyudi mengatakan, pelepasliaran tukik di pantai Trisik dilakukan pada Minggu (22/11/2020).

"Direktur Jenderal KSDAE Wiratno  melepasliarkan 1.000 ekor tukik di Pantai Trisik Kulon Progo," ujar Kepala BKSDA Yogyakarta, Muhammad Wahyudi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Jaga Kelestarian, 80 Ekor Tukik Dilepas Liarkan di Pantai Napau

Wahyudi menuturkan, Pantai Trisik di Kabupaten Kulonprogo salama ini kerap menjadi tempat penyu mendarat. Penyu ini mendarat untuk bertelur.

"Pantai Trisik sendiri merupakan salah satu pantai di pesisir selatan DIY yang kerap menjadi tempat pendaratan penyu bertelur," tegasnya.

Selain pelepasliaran tukik, Dirjen KSDAE Wiratno juga memberikan penghargaan kepada kader konservasi.

Penghargaan ini diberikan kepada kader penyelamatan penyu dan pelestari burung.

"Enam orang kader kelompok penyelamat penyu dan dua orang pelestari burung di Jatimulyo," ungkapnya.

Baca juga: Penyu Seberat 500 Kilogram Terdampar di Bima, Begini Penampakannya

Dijelaskannya, penghargaan ini sebagai wujud apresiasi Dirjen KSDAE atas kontribusi para kader dan pelestari burung dalam upaya pelestarian satwa di DIY.

Kader konservasi dan pelestari burung ini menjadi ujung tombak di garda depan upaya konservasi satwa yang berasal dari unsur masyarakat.

Beberapa kader konservasi yang menerima penghargaan antara lain Rujito yang merupakan Kader Konservasi Pelestari Penyu Pantai Samas.

Rujito telah memulai upaya penyelamatan dan pelestarian penyu sejak tahun 2001.

"Dari tahun 2018 – 2020, Rujito berhasil merawat 39 sarang terlur penyu dengan jumlah telur sebanyak 3.687 butir, yang berhasil menetas sebanyak 1.595 butir dan merelease tukik sebanyak 1.092 ekor," tuturnya.

Selanjutnya, Jarnuji atau yang lebih dikenal dengan Mbah Kromo dan Dwi Suryo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com