Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pelajar di Yogyakarta Tertular Covid-19 di Sekolah

Kompas.com - 23/11/2020, 21:30 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 14 kasus baru orang terjangkit virus corona pada hari ini, Senin (23/11/2020).

Dari jumlah itu, ada satu orang pelajar yang tertular saat di sekolah.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, tujuh dari 14 kasus baru ini terpapar Covid-19 setelah melakukan kontak dengan konfirmasi positif.

Baca juga: 120 Kalurahan di Gunungkidul Setop Salurkan BLT Dana Desa

Sebanyak tiga kasus berasal dari Kapanewon Nglipar, dua dari Patuk, dan sisanya masing-masing berasal dari Semin dan Saptosari.

Untuk tambahan dua orang dari Kapanewon Patuk merupakan anak laki-laki berusia 9 tahun, dan anak perempuan tidak disebutkan usianya.

Disinggung mengenai penularannya, Dewi membenarkan penularan di sekolah. Namun tidak menyebut satu atau dua anak itu pelajar.

"Iya (penularan di sekolah)," kata Dewi Saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (23/11/2020).

Keseluruhan sampai hari ini terdapat 425 kasus konfirmasi positif secara kumulatif.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Gunungkidul Meningkat, Ruangan RS Rujukan Menipis

Sebanyak 345 dari 425 kasus tersebut merupakan pasien sembuh, dan terdapat 65 kasus dalam perawaran.

Sementara sebanyak 15 kasus dilaporkan meninggal dunia

Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Gunungkidul Gunungkidul, Bahron Rasyid mengatakan pihaknya sudah mendapatkan laporan mengenai seorang pelajar yang terkonfirmasi Positif.

"Ada satu siswa yang positif. Untuk siswa dan guru di-tracing oleh Dinkes," ucap Bahron

Dijelaskan, pihaknya menghentikan sementara pertemuan secara berkala dan guru bekerja dari rumah.

Baca juga: Gus Ipul Terserang Covid-19, Istri dan 3 Anaknya Masuk Rumah Sakit

Disinggung mengenai dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang proses pembelajaran tatap muka yang akan dibuka mulai Januari 2021.

Bahron mengakui tidak masalah dengan kebijakan tersebut karena kesiapan sudah dilakukan.

"Sudah mulai ada pertemuan terbatas. Ada sekolah yang menggelar pertemuan sekali hingga dua kali dengan durasi pertemuan dua jam di setiap minggunya," kata Bahron

Menurut dia, pertemuan terbatas yang diselenggarakan sebagai salah satu upaya pelaksanaan pembelajaran secara normal.

Baca juga: Seluruh Daerah di DIY Naikkan UMK, Gunungkidul Naik Paling Tinggi

Protokol kesehatan secara ketat karena siswa maupun guru wajib menggunakan alat pelindung diri berupa masker atau pelindung wajah.

Sekolah juga wajib ada fasilitas tempat cuci tangan menggunakan sabun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com