Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan HB X soal Sekolah Tatap Muka Mulai 2021: Lihat Dulu Risikonya

Kompas.com - 23/11/2020, 20:30 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X (HB X) menyatakan tidak mau terburu-buru kembali mengizinkan sekolah kembali menggelar pembelajaran secara tatap muka.

HB X masih ingin melihat perkembangan penularan virus corona di DIY.

"Ini kan baru didesain, tapi masuknya kan masih Februari kita lihat dulu risikonya seperti apa," ucap Sultan saat ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Rincian Lengkap UMK 2021 di Seluruh DIY, Kota Yogyakarta Tertinggi

Jika nantinya belajar tatap muka kembali berlangsung di DIY, HB X mengatakan, kegiatan tersebut akan terlebih dahulu berlangsung untuk perguruan tinggi.

Malah, menurutnya, saat ini sudah ada kampus tidak lagi belajar secara online.

Sedangkan untuk sekolah menengah atas (SMA) dan di bawahnya, HB X menyatakan, belajar di sekolah harus mempertimbangkan kondisi penularan Covid-19.

"Kita lihat kondisi riilnya di masyarakat merah (Covid-19) atau enggak," imbuh HB X.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY Didik Wardaya menyampaikan, kesiapan dalam melakukan pembelajaran tatap muka dilihat dari siswa SMK di DIY yang beberapa waktu lalu sudah menjalani praktikum terbatas.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar dan Kalsel 23 November 2020

Lalu untuk tingkat SMA juga sudah memulai membuka konsultasi terbatas di sekolah untuk membantu siswa yang kesulitan melakukan pembelajaran daring.

"Anak-anak yang kesulitan belajar bisa datang ke sekolah, untuk konsultasi setelah itu pulang," katanya.

Ia menjelaskan nantinya pembelajaran tatap muka seluruh siswa tidak masuk seluruhnya, tapi tetap dibatasi jumlahnya yaitu setiap kelas maksimal 50 persen.

"Nanti bisa saja yang nomor genap masuk duluan pagi sampai siang, lalu siang sampai sore nomor ganjil," kata dia.

Menurutnya, Itu bertujuan agar murid dapat menjaga jarak antara satu dengan yang lainnya.

Selain itu peserta didik juga diwajibkan menggunakan masker saat berada di sekolah.

Baca juga: Siswa Ikut Belajar Tatap Muka di Bali Tergantung Persetujuan Orangtua

Lanjut dia, tiap-tiap sekolah memiliki gugus tugas masing-masing yang bertugas untuk mengontrol siswa.

Pasalnya, dikhawatirkan masih ada siswa yang masih berkeliaran saat pembelajaran sudah selesai.

"Kan ada yang masuk pagi dan siang, supaya tidak ada yang nongkrong dan berkerumun tugasnya gugus tugas untuk mengingatkan dan menyuruh pulang siswa. Jadi, setelah selesai selesai pembelajaran langsung pulang," ujar dia.

Baca juga: Bima Arya Minta Tenaga Pengajar Dites Swab Sebelum KBM Tatap Muka Digelar

Selain itu, pembelajaran jarak jauh atau daring. Jadi pembelajaran tatap muka dan daring tetap dikombinasikan.

"Kita mudah-mudahan nanti segera keluar keputusan gubernur dan kita tindak lanjuti petunjuk teknis yang lebih rinci," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com