Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/11/2020, 16:02 WIB
Aam Aminullah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Gamelan Sari Oneng Parakansalak peninggalan Kerajaan Sumedang Larang bisa menjadi magnet wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Terlebih, seperangkat gamelan yang kini tersimpan di Museum Prabu Geusan Ulun (MPGU) ini pernah dipentaskan pada saat pembukaan menara Eiffel di Paris, Perancis, tahun 1889. Kemudian juga pernah tampil di Pameran Teh di Belanda sekitar abad ke-18.

CEO The Lodge Group Heni Smith mengatakan, gamelan berusia 400 tahun ini butuh sentuhan khusus dan dipajang dengan apik.

"Gamelan berusia 400 tahun ini, jika di-display akan menjadi magnet luar biasa yang akan mendatangkan wisatawan dari berbagai negara," ujar Heni kepada Kompas.com usai menandatangani nota kesepahaman untuk penataan kawasan MPGU dengan Yayasan Nazhir Wakaf Pangeran Sumedang di kompleks museum, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Maestro Gamelan Rahayu Supanggah Tutup Usia, Ini Kondisinya Sebelum Meninggal

Heni menuturkan, tampilan baru yang akan disiapkan untuk tempat pementasan Gamelan Sari Oneng nantinya merupakan bagian tak terpisahan dari rencana penataan sekaligus pengembangan museum, yang dahulunya merupakan kawasan Keraton Sumedang Larang ini.

Karena, selain Gamelan Sari Oneng di kawasan museum juga terdapat lebih dari 2.000 benda atau tempat cagar budaya yang akan menjadi daya tarik wisatawan.

Heni memastikan penataannya nanti sesuai aturan dengan tidak merenovasi total bangunan cagar budaya yang ada di kawasan Museum Keraton Sumedang Larang ini.

"Jadi kalau renov total itu tidak boleh. Kami hanya akan melakukan display ulang melalui tiga tahapan," tutur Heni.

Heni menyebutkan, penataan tahap awal mencakup pembukaan kafe di taman kawasan Keraton.

"Penataan tahap awal akan selesai bulan Maret (2021), nanti setelah ada cafe, warga Sumedang bisa bersantai di kafe dan akan menjadi lebih bangga karena punya Keraton yang luar biasa ini," tutur Heni.

Heni mengatakan, tahap kedua dan ketiga mencakup renovasi atau penataan seluruh kawasan Keraton.

"Mudah-mudahan penataannya bisa diselesaikan dalam waktu 1 hingga 2 tahun ke depan. Yang pasti, nantinya kawasan Keraton Sumedang ini akan menjadi obyek wisata knowlegde yang mendunia," sebut Heni.

Heni menuturkan, inti dari penataan kawasan museum nantinya mengembalikan tampilan saat ini kepada bentuk aslinya.

"Nanti, pengunjung bisa berinteraksi langsung di sini, memakai pakaian adat dan mengetahui budaya asli zaman Kerajaan Sumedang Larang dahulu kala," tutur Heni.

Ketua Yayasan Nazhir Wakaf Pangeran Sumedang Raden Luky Djohari Soemadilaga mengatakan, dengan adanya penataan kawasan museum ini merupakan upaya untuk melestarikan sekaligus mengenalkan berbagai peninggalan bersejarah Kerajaan Sumedang Larang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Regional
Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Regional
Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Regional
Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Regional
Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Regional
22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

Regional
Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com