Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Wisata Negeri di Atas Awan Banten Mengalami Beberapa Perubahan

Kompas.com - 23/11/2020, 06:25 WIB
Abba Gabrillin

Editor

LEBAK, KOMPAS.com - Lokasi wisata Gunung Luhur di Kabupaten Lebak, Banten, yang dikenal dengan sebutan Negeri di Atas Awan, kini mengalami beberapa perubahan.

Sejumlah pembangunan dan renovasi semakin mendukung sektor pariwisata Gunung Luhur yang terletak di tepi Jalan Raya Cipanas - Warungbanten.

Akses jalan di Gunung Luhur kini sudah dicor mulus hingga ke gerbang masuk dan parkiran kawasan wisata.

Baca juga: Setahun Berlalu Setelah Viral, Begini Kondisi Negeri di Atas Awan Banten

Gunung Luhur terletak di tepi jalan raya Cipanas-Warungbanten milik Provinsi Banten.

Jalan tersebut kini tengah dikebut pengerjaannya, sehingga bisa menghubungkan Lebak bagian utara dan selatan, tanpa memutar melalui Rangkasbitung - Malingping.

Jembatan yang sempat putus juga sudah dibangun kembali.

Meski hanya jembatan darurat, tetapi bisa dilalui mobil dan motor.

Fasilitas di Gunung Luhur juga kini bertambah.

Baca juga: Gaya Kahiyang yang Tampil Sederhana Saat Temani Bobby di Debat Kedua

Misalnya penginapan dan warung-warung yang banyak dibangun di sepanjang jalan area pandang hamparan awan.

Spot area pandang hamparan awan juga tidak hanya di satu titik, tapi ada beberapa tempat.

Pemerintah Provinsi Banten juga tengah membangun masjid di kawasan tersebut.

Sayangnya, pembangunan terhenti lantaran pandemi.

Jati (55), salah satu pemilik penginapan di Gunung Luhur mengatakan, sejak viral tahun lalu, obyek wisata ini sempat sepi dari pengunjung, lantaran banjir bandang pada awal 2020.

Namun, beberapa bulan terakhir, wisatawan mulai berdatangan lagi, kendati tidak sebanyak sebelum banjir bandang.

"Pengunjung ramai yang datang saat weekend, kebanyakan hanya wisatawan lokal dari Rangkasbitung," kata Jati.

Kondisi terkini Obyek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur, Lebak, Banten. Sejak viral pada akhir 2019 lalu, ada sejumlah perubahan di Gunung Luhur, seperti muncul banyak homestay yang dikelola oleh warga setempat.KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Kondisi terkini Obyek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur, Lebak, Banten. Sejak viral pada akhir 2019 lalu, ada sejumlah perubahan di Gunung Luhur, seperti muncul banyak homestay yang dikelola oleh warga setempat.
Masih ditutup

Kepala Dinas Pariwisata Lebak Imam Rismahayadin mengatakan, saat ini Gunung Luhur atau kawasan Negeri di Atas Awan masih ditutup dari kunjungan wisatawan.

Alasannya, karena Provinsi Banten masih memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kondisinya sekarang masih tutup, mengikuti PSBB tahap tiga Banten," kata Imam.

Baca juga: Seorang Remaja Putri di Gunungkidul Bunuh Diri, Penyebabnya Terungkap dari Pesan Terakhir

Dengan demikian, wisatawan dari luar kota seperti Jabodetabek belum bisa berkunjung hingga hingga ada kebijakan dari Pemprov Banten yang memungkinkan wisatawan boleh datang.

"Kalau sudah buka kembali pasti kita umumkan," kata Imam.

Imam mengatakan, saat ini Pemkab Lebak tengah mengembangkan obyek wisata Gunung Luhur.

Bersama pengelola Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), pihaknya akan membuat Gunung Luhur terintegrasi dengan sejumlah obyek wisata unggulan di kawasan tersebut.

Gunung Luhur yang berada masuk ke wilayah Wewengkon Adat Kasepuhan Citorek, dikembangkan jadi wisatawan unggulan berbasis potensi lokal.

Diharapkan, wisatawan yang datang ke Gunung Luhur tidak hanya mengagumi pesona Negeri di Atas Awan saja, tapi juga belajar budaya lokal setempat.

"Saat ini juga tengah dikembangkan agrowisata di sana, ke depannya akan jadi wisata yang lengkap dan berkelanjutan," kata Imam.

(Penulis: Kontributor Banten, Acep Nazmudin | Editor: Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com