Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Kasus Bocah 8 Tahun Diduga Kleptomania | Begini Penampakan Negeri di Atas Awan

Kompas.com - 23/11/2020, 06:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita soal nasib seorang bocah berinisial B (8) di Nunukan, Kalimantan Utara menjadi sorotan pembaca Kompas.com di hari kemarin.

B diduga telah dicekoki sang ayah dengan sabu yang dicampurkan ke susu saat masih berusia 8 bulan.

Selain itu, B saat ini diamankan di kantor polisi karena dugaan pencurian.

Sementara itu, berita soal puluhan prajurit TNI di Lampung positif terinfeksi Covid-19 usai bertugas di Jakarta.

Para prajurit yang terjangkit virus corona itu kini menjalani isolasi mandiri dan dipisahkan dari kesatuan untuk sementara.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Bocah diduga kleptomania di Nunukan

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Berdasar catatan laporan masyarakat ke Polsek Nunukan Kota, ada sekitar 23 kasus pencurian yang diduga dilakukan B dengan nominal di bawah Rp 10 juta.

Kebanyakan korbannya adalah pemilik toko. Sementara itu, ada banyak lagi laporan lain yang berhasil dimediasi pihak Polsek.

Saat ini, B diamankan di Polsek Nunukan dan dibimbing petugas kepolisian.

Baca berita selengkapnya: Kleptomania, Bocah 8 Tahun Buat Polisi Kewalahan, Lakukan Puluhan Pencurian, Sejak Bayi Dicekoki Narkoba

2. Puluhan prajurit TNI terinfeksi Covid-19 usai dari Jakarta

Personel Brigif 4 Marinir Lampung menjalani tes swab di kesatuan setempat. 64 anggota marinir Lampung dinyatakan positif Covid-19 usai tugas di Jakarta. (FOTO: Dok. Brigif 4 Marinir Lampung) KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA Personel Brigif 4 Marinir Lampung menjalani tes swab di kesatuan setempat. 64 anggota marinir Lampung dinyatakan positif Covid-19 usai tugas di Jakarta. (FOTO: Dok. Brigif 4 Marinir Lampung)

Menurut Komandan Brigif 4 Marinir Lampung, Kolonel (Mar) Nawawi, prajurit yang terjangkit mencapai 64 orang dari dua batalyon, yakni Batalyon Infanteri (Yonif) 7 dan Yonif 9 Marinir.

“Para prajurit ini dinyatakan positif (Covid-19) usai melaksanakan tugas pengamanan unjuk rasa penolakan Undang-undang Cipta Kerja di Jakarta pada 15 sampai 21 Oktober 2020 lalu,” kata Nawawi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/11/2020).

Baca berita selengkapnya: Pulang Tugas Amankan Unjuk Rasa di Jakarta, 64 Marinir Lampung Positif Covid-19

3. Pengakuan Kepala BPBD usai resepsi anaknya dibubarkan

Polisi membubarkan paksa pesta anak pejabat di Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Sabtu (21/11/2020)Foto: Polres 50 Kota Polisi membubarkan paksa pesta anak pejabat di Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Sabtu (21/11/2020)

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Joni Amir enggan berkomentar soal pembubaran acara resepsi pernikahan anaknya.

Pesta anaknya tersebut dihadiri tamu undangan 2.000 orang.

"Saya sedang pusing sekarang. Jangan tanya-tanya dulu," kata Joni yang dihubungi Kompas.com usai pembubaran paksa pesta anaknya, Sabtu (21/11/2020).

Baca berita selengkapnya: Kepala BPBD yang Gelar Pesta Nikah Anaknya: Saya Pusing, Jangan Tanya Dulu

4. Tanggapan KPU Medan soal Dugaan dua panelis tak netral

Debat kandidat pertama pilkada Medan, Sabtu (7/11/2020) lalu.  Tribun Medan Debat kandidat pertama pilkada Medan, Sabtu (7/11/2020) lalu.

Tim salah satu pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan dikabarkan keberatan atas dua di antara lima panelis yang disiapkan oleh KPU saat debat Pilkada Medan.

Tim paslon tersebut menganggap dua panelis menunjukkan keberpihakan kepada paslon lainnya Pilkada Medan 2020.

Saat dikonfirmasi, Komisioner KPU Kota Medan M Rinaldi Khair membenarkan adanya keberatan tersebut.

"Penolakan itu terkait dengan ada beberapa statment dari para panelis itu yang dianggap menurut mereka tendensius terhadap pasangan calon tertentu," katanya.

Baca berita selengkapnya: Dianggap Berpihak, Dua Panelis Debat Pilkada Medan Ditolak Paslon, Ini Tanggapan KPU...

5. Kondisi negeri di atas awan di Banten

Kondisi terkini Obyek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur, Lebak, Banten. Sejak viral pada akhir 2019 lalu, ada sejumlah perubahan di Gunung Luhur, seperti muncul banyak homestay yang dikelola oleh warga setempat.KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Kondisi terkini Obyek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur, Lebak, Banten. Sejak viral pada akhir 2019 lalu, ada sejumlah perubahan di Gunung Luhur, seperti muncul banyak homestay yang dikelola oleh warga setempat.

Kompas.com beberapa waktu lalu menyempatkan untuk berkunjung ke Gunung Luhur dan melihat sejumlah perubahan di sana dibanding saat viral akhir 2019 lalu.

Saat ini, Akses jalan di Gunung Luhur kini sudah dicor mulus hingga ke gerbang masuk dan parkiran kawasan wisata.

Fasilitas di Gunung Luhur kini bertambah. Seperti penginapan dan warung-warung yang banyak dibangun di sepanjang jalan area pandang hamparan awan.

Seperti diketahui, pada 2019 lalu, foto dan video hamparan awan di Gunung Luhur viral di media sosial.

Berdasarkan catatan Kompas.com, saat itu, sekitar 32.000 wisatawan memadati Gunung Luhur dalam satu hari, jauh di atas kunjungan rata-rata atau hari biasa sekitar 1.000 pengunjung.

Baca berita selengkapnya: Setahun Berlalu Setelah Viral, Begini Kondisi Negeri di Atas Awan Banten

(Penulis: Kontributor Padang, Perdana Putra, Kontributor Banten, Acep Nazmudin | Editor: Farid Assifa, Rachmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com