Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puting Beliung di Dompu, 4 Warga Terluka dan Puluhan Rumah Rusak

Kompas.com - 22/11/2020, 20:52 WIB
Syarifudin,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

DOMPU, KOMPAS.com - Hujan lebat disertai angin puting beliung menerjang Desa Lanci Jaya, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, Minggu (22/11/2020).

Akibatnya, 4 orang warga terluka setelah tertimpa material bangunan yang berjatuhan.

Kejadian tersebut juga menyebabkan sebanyak 21 rumah warga mengalami kerusakan.

Kepala Bagian Humas Pemda Dompu Iksan mengatakan, peristiwa itu berawal dari hujan deras sekitar pukul 13.00 WITA.

Tak lama kemudian, angin kencang datang bergemuruh menyertai hujan dan langsung menyapu permukiman penduduk.

Baca juga: Satu Keluarga Ditangkap karena Terlibat Pencurian Kotak Amal Masjid

Akibatnya, atap rumah rumah warga beterbangan dan berjatuhan.

Tembok di beberapa bagian bangunan rumah warga juga ambruk.

Selain merusak rumah warga, peristiwa angin kencang ini juga menyebabkan beberapa pohon tumbang.

"Berdasarkan data sementara, totalnya ada 21 rumah warga rusak akibat bencana angin kencang tersebut. Beberapa pohon juga tumbang," kata Iksan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (22/11/2020) malam.

Baca juga: Seorang Remaja Putri di Gunungkidul Bunuh Diri, Penyebabnya Terungkap dari Pesan Terakhir

Sementara itu, empat warga terluka di bagian kepala, tangan dan kaki setelah tertimpa atap dan bangunan yang ambruk.

Iksan menyebutkan, dua dari empat korban selamat tersebut mengalami patah tulang pada kaki dan lengan.

Para korban luka tersebut langsung mendapat pertolongan medis guna perawatan lebih lanjut.

"Adapun identintas korban luka masing-masing, Kalisom, Zulkifli, Rosdiana, dan Arka. Mereka saat kejadian sedang berada di dalam rumah, lalu tertimpa atap dan tembok yang ambruk. Alhamdulillah, semuanya sudah mendapat perawatan tim medis," tutur dia.

Sementara itu, dari data Pemda setempat, terdapat 14 rumah warga di desa setempat rusak berat, dan 7 rusak ringan hingga sedang.

"Kerusakannya bervariasi, mulai bagian atap yang terangkat dan berjatuhan hingga tembok banguanannya rusak," kata Iksan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com