KENDARI, KOMPAS.com – Beni (40) seorang warga yang berprofesi sebagai pengolah batu kapur di Kelurahan Anggalomelai, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menemukan bom aktif jenis mortir.
Mortir yang diduga peninggalan perang itu berukuran 70 sentimeter x 20 sentimeter.
Penemuan mortir itu di lokasi tanah galian batu kapur di pegunungan yang berada di wilayah setempat pada Sabtu (21/11/2020).
Baca juga: Serunya Ibu-ibu PKK Memasak “Sirahe Bolomoe” untuk Menangkal Corona
Beni mengatakan, saat itu dirinya tengah mengali batu kapur seperti hari biasanya.
Beni terkejut ketika melihat sebuah benda berukuran cukup panjang.
Kemudian ia berhenti sejenak dari kegiatan pengalian.
“Saya temukan itu bom sekitar jam 05.00 subuh. Karena masih utuh, saya bawa dari tempat galian ke tempat yang rata dan terbuka, baru saya tutup pakai baju itu bom,” tutur Beni saat dikonfirmasi, Minggu (22/11/2020).
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kalteng, Kaltim, Kaltara, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, dan Sultra 21 November 2020
Selanjutnya, setelah mengamankan dan memotret benda tersebut, Beni meminta diantar iparnya untuk melaporkan mortir tersebut ke Polsek Abeli.
Kapolsek Abeli Iptu Muhammad Ady Kesuma mengatakan, bom aktif itu merupakan peninggalan perang yang dijatuhkan Belanda dari pesawat.
Ia menjelaskan, Beni yang menemukan bom itu, awalnya berencana untuk menjual benda tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.