Pencarian pun membuahkan hasil dengan temuan dua orang korban pada pukul 12.00 WIB.
Satu korban lagi ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB.
"Semua korban sudah dibawa ke Pangkalan Bun untuk diidentifikasi di Rumah Sakit Sultan Imanuddin," kata Lurah Pangkut Atan, Jumat petang.
Sementara itu terlihat dari lubang tambang, ada lima orang korban lainnya.
Lubang tersebut dalamnya diperkirakan sampai 60 meter.
Koordinator Tim SAR Wilayah Pangkalan Bun M Ridwan masih mencari informasi kondisi di dalam lubang sebelum melakukan evakuasi.
"Kami masih menunggu keterangan dari dua korban selamat, tapi mereka masih ada di Polsek Aruta," kata Ridwan.
Dokter ahli forensik RSSI Pangkalan Bun, Eryanto menyatakan ketiga korban meninggal karena tidak bisa bernapas.
Mereka kemudian lemas hingga akhirnya meninggal dunia.
"Ada tiga yang sudah saya identifikasi, penyebab mati lemas (asfiksia), karena terhalangnya udara masuk ke saluran pernapasan akibat tertimbun tanah longsor," kata Eryanto, kepada Kompas.com, melalui pesan singkat.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Dewantara, Irwan Nugraha | Editor: Robertus Belarminus)
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan