Dari tiga keluarganya itu, Yuda lebih dulu berangkat ke lokasi tambang, yaitu sekitar 6 bulan lalu.
Kemudian tiga bulan kemudian disusul anaknya, Reza.
Terakhir adalah suaminya, Mukadir yang berangkat ke Kalimantan.
"Kalau lamanya kerja tambang di Kalimantan sudah 1 tahunan. Cuma, mereka sudah tiga kali balik ke Tasik. Kalau yang kedua kali menambang sebelumnya sukses. Nah, baru mendapatkan kabar malam tadi bahwa anak-anak adik saya dan suaminya tertimbun di lubang sedalam 60 meter dan belum ditemukan," kata Obing.
Keluarga pun sebenarnya sudah pasrah karena memang pekerjaan itu memiliki risiko.
Baca juga: 10 Penambang Emas Asal Tasikmalaya Terjebak dalam Lubang Tambang di Kalteng
Dari 12 orang penambang emas, ada 10 yang dilaporkan hilang di kawasan tambang emas Sungai Seribu, Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah pada Rabu (18/11/2020).
Dua orang tersebut selamat karena terlambat turun ke area tambang.
Saat menuju lokasi, dua orang penambang menyadari bahwa lubang tambang tersebut sudah tertutup longsoran tanah karena hujan yang terjadi sejak beberapa hari sebelumnya.
Keduanya langsung mencari pertolongan agar rekan-rekannya bisa segera diselamatkan.
Baca juga: Kisah Wanda Anak Lereng Merapi,Tiap Hari Belajar Online di Tambang Pasir Kali Gendol Sleman