Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2020, 22:26 WIB

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sebuah video berisi sejumlah masyarakat Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara beramai-ramai mengamankan pelaku penyebar amplop berisi uang atau lebih dikenal dengan serangan fajar, tengah ramai diperbincangkan di media sosial Facebook.

Terlihat seorang pemuda berusia sekitar 22 tahun berambut ikal dengan mengenakan kaos abu-abu dilapisi kemeja jeans terbuka, diarak ke sebuah bangunan mirip garasi mobil dan diminta membuka isi tasnya yang berisi puluhan amplop berisi uang.

Ada 2 amplop berwarna biru dan putih yang akan dibagikan kepada masyarakat di Desa Lallo Sallo RT 01 Jalan Hasanuddin, Sebatik Utara.

"Kemarin itu ada anak muda gerak geriknya buat orang curiga, tanya alamat, tanya nama orang dan macam macam, waktu itu ada yang bilang kalau dia bagi bagi amplop berisi uang untuk pemenangan paslon. Kami ramai ramai minta dia buka tasnya, ternyata isinya puluhan amplop isinya uang,’’ujar Muhammad Djafar, salah satu warga yang ikut mengamankan pemuda tersebut, saat dihubungi, Sabtu (21/11/2020).

Baca juga: Atas Usul PDI-P, Serangan Fajar Dikhawatirkan Pindah ke Parpol

Dalam tas hitam pemuda tersebut, didapati kertas berisi nama penanggung jawab, daftar nama-nama masyarakat yang akan dibagi amplop, serta nomor TPS tempat penerima serangan fajar akan mencoblos.

Masyarakat lalu ramai-ramai menginterogasinya dan memintanya mengaku dari siapa amplop tersebut dan dari paslon mana sumbernya. Mereka juga meminta pemuda dimaksud memperlihatkan isi amplop yang dibawanya.

"Ada sekitar 5 ikat, kami hitung ada 50 amplop, jadi satu paket itu berisi dua amplop yang dibagikan ke banyak nama di daftar itu. Isinya Rp 300.000 dan Rp 200.000. Itu untuk sepaket calon bupati dan calon gubernur, totalnya mungkin Rp 25 juta," kata Djafar.

Djafar mengatakan, aksi tersebut cukup nekat, karena dilakukan di siang hari bolong, di saat masyarakat berlalu lalang.

Masyarakat juga mendapati pelaku lain, yaitu seorang laki laki berusia sekitar 50an tahun.

Warga kemudian menelepon petugas Panwascam serta polisi. Sebelum dibawa ke Sekretariat Panwascam Sebatik Utara, pemuda dan orang tua yang diduga kuat adalah pelaku penyebar amplop politik tersebut diminta untuk menunjukkan rumah siapa saja yang sudah mendapat amplop.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Regional
Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Regional
Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Regional
Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com