Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Ibu Dijambret Saat Boncengkan 2 Anaknya, Jatuh ke Aspal dan Tewas Saat di RS

Kompas.com - 21/11/2020, 21:34 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Nasib naas dialami Masriati (48), seorang ibu rumah tangga warga Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau.

Pasalnya, saat mengendarai sepeda motor dengan memboncengkan dua anak perempuannya ia justru dipepet seorang jambret.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (21/11/2020) sore di kawasan Stadion Utama Riau, Jalan Naga Sakti, Kelurahan Bina Widya.

Akibat insiden itu, korban tak bisa mengendalikan laju sepeda motornya dan langsung terjatuh ke aspal hingga helmnya terlepas.

Baca juga: Seorang Ibu Tewas akibat Dijambret, Pelaku Ambil Tas Ketika Korban Pingsan

Akibatnya, kepalanya terbentur di aspal dan korban saat itu langsung pingsan.

Dua anak korban yang diboncengkan saat itu hanya bisa menangis ketakutan.

Apalagi, saat ibunya pingsan itu pelaku masih kembali menghampiri mereka dan mengambil paksa tas milik ibunya tersebut yang berisi ponsel, uang tunai sebesar Rp 5 juta, dan surat kendaraan.

"Pelaku mengambil tas sandang ketika korban pingsan. Pelaku langsung kabur, sementara kedua anak korban hanya bisa menangis dan ketakutan," sebut Kapolsek Tampan Kompol Hotmartua Ambarita, Sabtu.

Korban tewas di rumah sakit

Sesaat kemudian, lanjut Ambarita, anak korban lalu menghubungi tetangganya untuk minta tolong.

Warga kemudian datang dan langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit.

Namun setelah beberapa jam mendapat perawatan itu, nasib berkata lain. Korban dinyatakan telah meninggal dunia.

"Luka hanya ditemukan di tangan korban sebelah kanan. Tapi, menurut keterangan dari anaknya, korban terjatuh dari sepeda motor dan helmnya terlepas dari kepala," kata Ambarita.

Baca juga: Fakta di Balik Kasus Kecelakaan Ayla Tabrak CBR 1000RR Berakhir Damai, Korban Kasihan dan Menolak Diberi Ganti Rugi

Mendapat laporan itu, polisi langsung turun tangan untuk melakukan penyelidikan.

"Pelaku masih kami lidik. Kami sudah mintai keterangan tiga orang saksi, dua anak korban dan satu ketua RW," terangnya.

Karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi, jenazah korban saat itu juga langsung dibawa ke rumah duka untuk dilakukan pemakaman.

Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor : Robertus Belarminus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com