MAGELANG, KOMPAS.com - Pemerintah mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dan hati-hati saat hendak memberikan sumbangan langsung kepada pengungsi Merapi mengingat dalam suasana pandemi Covid-19.
Penularan virus tersebut sangat rawan terjadi di lokasi pengungsian jika tidak disiplin protokol kesehatan.
"Kami imbau masyarakat yang mau membantu pengungsi untuk lebih bijak. Sejauh ini masih banyak yang menyumbang nasi bungkus, padahal sudah ada dapur umum di mana makanan disajikan prasmanan, ada petugas yang mengambilkan untuk mencegah penularan Covid-19," terang Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Nanda Cahyadi Pribadi dalam keterangan pers di Command Center komplek kantor Pemkab Magelang, Jumat (20/11/2020) sore.
Baca juga: Jalur Evakuasi Merapi di Magelang Rusak akibat Dilalui Truk Pengangkut Pasir
Nanda mengimbau, para donatur bisa membantu dalam bentuk bahan makanan yang bisa diolah petugas di dapur umum. Selain itu, kebutuhan lain yang betul-betul dibutuhkan oleh pengungsi Merapi.
Bantuan juga tidak perlu diserahkan langsung ke lokasi pengungsian guna mencegah kerumunan orang yang berpotensi terjadi penularan Covid-19. Bantuan bisa disalurkan melalui posko induk maupun di kantor kecamatan setempat.
Hal itu juga dikatakan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat mengunjungi posko pengungsian di Desa Deyangan, Kecamatan Martoyudan, Kabupaten Magelang, Jumat (20/11/2020).
“Untuk para donatur, pengumpul atau adik-adik mahasiswa yang mengumpulkan dana atau sumbangan, tolong ini dititipkan di kecamatan. Jangan langsung masuk ke pengungsian karena itu juga berbahaya tentang penularan Covid-19. Ini yang perlu kita antisipasi,” katanya.
Baca juga: Merapi Siaga, 246 Warga Desa Jrakah Boyolali Dievakuasi ke Pengungsian Sementara
Menurut Yasin, yang dihadapi saat ini tidak hanya ancaman bahaya Gunung Merapi tapi juga penularan Covid-19.
Sementara itu, Bupati Magelang, Zaenal Arifin memastikan pengungsian erupsi Merapi di Kabupaten Magelang digelar dengan standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Bahkan, saat ini Pemkab sedang menyiapkan aplikasi digital untuk memudahkan pengelolaan pengungsi, termasuk distribusi bantuan masyarakat.
“Jadi nanti daftar sumbangan yang masuk, daftar pengungsi di sini, nanti akan ada aplikasi yang kita kasih nama sementara ini, Jannoko Pengungsi Magelang. Nanti di situ akan ada datanya semua, tentunya akan memudahkan donatur dan inventarisasi kebutuhan-kebutuhan yang ada di lapangan,” katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.