Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Kasus Kecelakaan Ayla Tabrak CBR 1000RR Berakhir Damai, Korban Kasihan dan Menolak Diberi Ganti Rugi

Kompas.com - 21/11/2020, 13:34 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas antara sebuah mobil Daihatsu Ayla dengan sepeda motor Honda CBR 1000 RR SP terjadi di Jalan HR Bunyamin, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.

Peristiwa yang terjadi pada Selasa (17/11/2020) sore tersebut menyebabkan pengendara motor gede (moge) bernama Dimas Prasetyahani (25) luka-luka dan tangannya alami patah tulang.

Sepeda motor yang ditumpanginya juga rusak setelah terseret hingga enam meter.

Meski demikian, kasus tersebut kini berakhir damai dan pengendara moge tersebut juga menolak diberi tawaran ganti rugi mobil dan rumah oleh penabraknya.

Baca juga: CBR1000RR SP Tertabrak Ayla di Purwokerto Berakhir Damai, Tawaran Rumah untuk Ganti Rugi Ditolak

Berawal dari salah paham

Ilustrasi kecelakaan lalu lintasgas2.org Ilustrasi kecelakaan lalu lintas

Kasat Lantas Polresta Banyumas AKP Ryke Rhimadila saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Menurutnya, kasus kecelakaan itu bermula dari adanya kesalahpahaman antara pengemudi mobil dan pengendara moge.

Setibanya di lokasi kejadian, pengemudi mobil berinisial A tak bisa mengendalikan kendaraannya dan terjadilah kecelakaan tersebut.

"Betul (sempat adu mulut), karena salah paham. Kalau kita mengendarai sepeda motor untuk balancing memang agak digas," jelas Ryke, Jumat (20/11/2020).

"Tapi pada saat kejadian pengendara CBR memang agak ke tengah. Pengemudi Ayla pada saat akan menyalip tidak bisa menguasai kendaraan akhirnya terjadi kecelakaan," ungkapnya.

Adapun terkait dugaan kesengajaan dari pengemudi mobil, ia tidak bisa memastikannya. Sebab, kasusnya telah dihentikan setelah kedua belah pihak sepakat untuk berdamai dengan ganti rugi semampunya.

Diberi tawaran ganti rugi rumah dan mobil

Ilustrasi rumah.Dok. Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ilustrasi rumah.

Sementara itu, pengendara moge Dimas Prasetyahani mengatakan, saat sedang dirawat di rumah sakit tersebut keluarga pengemudi mobil yang menabraknya telah datang dan meminta maaf.

Saat itu, ibu dari pengemudi mobil tersebut juga menawarkan ganti rugi kendaraannya yang telah rusak dengan rumah dan mobilnya.

Hal itu dilakukan karena harga sepeda motor lebih mahal dari mobilnya dan agar kasus tersebut tidak dibawa ke ranah hukum atau pidana.

Sebab, anaknya atau pengemudi mobilnya itu diketahui sebagai tulang punggung keluarga dan istrinya sedang hamil dengan usia kandungan enam bulan.

"Keluarga si penabrak sempat menemui saya di rumah sakit, dia satu-satunya tulang punggung keluarga. Keluarga sangat keberatan jika sampai dipidana," kata Dimas saat ditemui di rumahnya, Jumat (20/11/2020).

Baca juga: Kata Polisi soal Video Viral CBR1000RR SP Tertabrak Ayla di Purwokerto

Tawaran ganti rugi ditolak

Ilustrasi berjabat tanganshutterstock Ilustrasi berjabat tangan

Mengetahui tawaran yang diberikan serta itikad baik dari pihak pengemudi mobil yang menabraknya, Dimas justru merasa iba.

Karena tak ingin menyusahkan orang lain, ia kemudian memutuskan untuk menolak tawaran tersebut.

"Saya kasihan, itu kan rumah satu-satunya, apalagi yang nabrak kan anaknya, (tapi) ibunya harus kena, istrinya kena, enggak ada tempat tinggal, saya mikir sampai sana," ujar Dimas.

"Kalau bicara materi, motor bisa diperbaiki, tapi kalau harus menyusahkan atau menyengsarakan keluarga lain kan kasihan. Apalagi saya cuma patah tulang, masih diberi keselamatan oleh Allah," ungkapnya.

Ia mengaku justru mendapat pelajaran berharga atas insiden itu dan semoga tidak terulang atau menimpa pengguna jalan yang lain.

"Semoga ini menjadi pelajaran karena di jalan kita enggak tahu akan bertemu siapa, harus hati-hati. Ini juga pelajaran buat saya yang menunggangi moge harus hati-hati, karena suaranya kenceng," kata Dimas.

Penulis : Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com