Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dua Sepupu di Bali Buat Bar Minuman di Atas Vespa Tua

Kompas.com - 21/11/2020, 13:05 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Sikap pantang menyerah menjadi pegangan Made Sudarsana dan Putu Yukti Prayoga, warga Denpasar, Bali, di tengah pandemi Covid-19.

Keduanya yang menganggur akibat pandemi ini memutar otaknya menciptakan peluang baru untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Made Sudarsana merupakan musisi yang kerap manggung di kafe dan pemain keyboard Tol Band Tol. Sejak Maret, ia tak lagi manggung di kafe-kafe karena banyak yang tutup.

Sementara, Putu Yukti Prayoga merupakan pekerja di kapal pesiar yang dipulangkan sejak Maret 2020 lalu.

Baca juga: Pemilu bagi Pasien Covid-19 Denpasar, Petugas Langsung Datangi Ruang Isolasi

Keduanya yang merupakan sepupu ini lalu memiliki ide membuat Vesbar atau sebuah bar keliling di atas Vespa Super tahun 1977.

Ide tersebut muncul setelah berselancar di internet. Saat itu, mereka menemukan ide bisnis berjualan minuman di atas motor tua.

Kebetulan saat itu Sudarsana memiliki vespa sementara Prayoga memiliki keahlian sebagai bartender atau peracik minuman.

Mereka kemudian memodifikasi vespanya yakni menambahkan meja bar di atas vespa.

Dalam modifikasi ini keduanya menghabiskan sekitar Rp 2,5 juta dan Vesbar mulai buka pada pertengahan Mei 2020.

"Karena kami terdampak pandemi dan mikir bagaimana bertahan di massa pandemi ini," kata Sudarsana, sata ditemui di lokasi jualannya, Jalan Bukit Tunggal, Denpasar, Jumat (20/11/2020).

Ia mengatakan, Vesbar menjual varian menu mocktail, mix juice, dan kopi.

Variannya seperti Bali Green, Bali Ocean, Mojito, Bali Sunset Jelly, Jelly Fruit Squash.

Kreasi mocktail ini diberi nama-nama yang mendeskripsikan Bali. Adapun harganya setiap gelasnya Rp 10.000.

"Minuman dengan kisaran harga Rp 10.000 ada kopi juga. Kami tak jual alkohol biar kita bisa dapat semua kalangan, anak-anak hingga remaja," kata dia.

Dua bulan pertama, Vesbar berjualan di Lapangan Puputan, Renon hingga Pantai Kuta, Badung.

Di dua tempat itu, mereka kerap kejar-kejaran dengan petugas Satpol PP.

Setelah itu, Vesbar mulai berkolaborasi dengan berjualan di studio-studio musik hingga angkringan penjual makanan lainnya.

Baca juga: Detik-detik Pria Berjaket Ojol Rampok Tas Petugas SPBU di Bali, Sempat Todong Korban

Mereka kini juga selalu berjulan di Sunday Market di Kebon Vintage Cars, Kesiman, Denpasar, tiap hari Minggu.

Kemudian, sebulan terakhir berjulan di Jalan Bukit Tunggal, Denpasar.

Sementara itu, Prayoga mengaku Vesbar kerap menerima panggilan untuk sebuah acara seperti ulang tahun dan pernikahan.

Setelah beberapa bulan buka, ia mengaku bersyukur karena mulai banyak pelanggan.

Sehari-hari, mereka kadang menjual sebanyak 20 gelas minuman.

"Biasanya 20 gelas kita buka dari jam 14.00 hingga jam 21.00 malam," kata dia.

Ia bercita-cita membuka satu bar lagi di kemudian hari karena respons pembelinya cukup baik.

"Empat bulan terakhir ini prospeknya bagus. Kita rencana buka bar lagi, jadi satu keliling dan satu netap di satu lokasi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com