Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pernyataan Jered Collins tentang Batu Meteor Josua, Jadi Perantara dan Tidak Terlibat Saat Transaksi

Kompas.com - 21/11/2020, 11:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Selain Josua Hutagalung (33) penemu batu meteor di Tapanuli Tengah, nama Jared Collins juga ikut menjadi pembicaraan warganet.

Jared warga negara asing yang tinggal di Bali tersebut disebut sebagai pembeli batu meteor senilai Rp 25 miliar.

Saat ini serpihan batu meteor seberat 1.800 gram disebut menjadi koleksi Jay Piatek seorang dokter dan kolektor meteorit dari Indianapolis.

Menanggapi hal tersebut, Jared memberikan keterangan resmi dan membantah jika di orang yang membeli batu meteor tersebut.

Ia juga membantah jika harga batu meteor milik Josua Rp 200 juta ataupun Rp 25 miliar.

Baca juga: Sudah Diberi Nama, Batu Meteor Milik Josua Diteliti di AS

Dan berikut 4 pernyataan Jared terkait batu meteor milik Josua:

1. Bukan pembeli, hanya menjadi perantara kolega

Jared menegaskan jika ia bukan membeli batu meteor milik Josua. Ia bercerita pada 7 Agustus 2020 lalu dihubungi oleh koleganya sesama penggemar metoerit yang tinggal di Amerika Serikat.

Koleganya tersebut meminta Jared untuk memeriksa keaslian meteorit yang ditemukan Josua.

Selain itu, Jared juga diminta untuk melindungi meteorit tersebut dari kemungkinan kerusakan atau kontaminasi.

Jared juga diminta bantuannya untuk mengirim batu meteor tersebut agar aman dikirim ke Amerika. Ia pun kemudian terbang ke Tapanuli Tengah untuk bertemu Josua dan melihat batu meteor yang jatuh dari langit di rumah Josua.

Baca juga: Jared Collins Ternyata Bukan Pembeli Batu Meteor Josua, Ini Pengakuannya

2. Tak terlibat dengan nilai transaksi

Josua Hutagalung (33) warga Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah menunjukkan batu yang diduganya sebagai meteor setelah jatuh menimpa rumahnya, Sabtu (1/8/2020).handout Josua Hutagalung (33) warga Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah menunjukkan batu yang diduganya sebagai meteor setelah jatuh menimpa rumahnya, Sabtu (1/8/2020).
Jared mengatakan jika ia tak terlibat dengan nilai transaksi antara Josua dan koleganya yang ada di Amerika Serikat.

Josua dan koleganya berkomunikasi langsung. Mereka kemudian sepakat dengan harga yang disetujui kedua belah pihak.

"Nilai transaksi telah disetujui oleh Josua Hutagalung dan orang Amerika di luar negeri melalui komunikasi langsung yang sebelumnya dilakukan oleh kedua belah pihak, tanpa melibatkan saya. Josua menetapkan harga yang kemudian disetujui oleh orang Amerika yang tinggal di luar negeri," kata Jared.

"Baik Josua maupun orang Amerika yang tinggal di luar negeri sepakat bahwa prosesnya adil dan diterima dengan baik oleh kedua belah pihak," lanjut Jared.

Baca juga: Jared Collins Ternyata Bukan Pembeli Batu Meteor Josua, Ini Pengakuannya

3. Harga bukan Rp 200 juta atau Rp 25 miliar

Jared mengatakan harga batu meteor milik Josua bukan Rp 25 miliar. Selain itu ia juga mengatakan jika Josua bukan menerima uang Rp 200 juta.

Ia mengatakan nilai jual beli tersebut adalah rahasia antara Josua dengan warga negara Amerika Serikat.

"Dapat dipastikan bahwa angka yang (dibayarkan dan diterima) yang disebutkan sama sekali tidak benar dan tidak tepat," ujar Jared.

"Saat ini tidak ada meteorit dengan nilai seperti itu, dan tentunya tidak ada kolektor yang akan membayar harga tersebut. Tetapi jumlah yang dibayarkan dan diterima bukanlah Rp 200 juta atau harga yang terlalu dibesar-besarkan sejumlah Rp 25 milyar yang dilaporkan di seluruh dunia," ungkap Jared.

Baca juga: 5 Fakta Batu Meteor Senilai Rp 26 Miliar Milik Josua, Hangat Saat Diangkat hingga Dijadikan Batu Cincin

4. Menerima pengganti biaya perjalanan

Isteri Josua Hutagalung, menunjukkan bongkahan batu yang diduganya benda langit (meteor) yang jatuh menimpa kediamannya di Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sabtu (1/8/2020).handout Isteri Josua Hutagalung, menunjukkan bongkahan batu yang diduganya benda langit (meteor) yang jatuh menimpa kediamannya di Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sabtu (1/8/2020).
Jared mengatakan dari transaksi jual beli antara Josua dan warga negara AS, ia mendapatkan biaya pengganti perjalanan dan waktu.

Dia menegaskan tidak memiliki meteorit itu dan tidak menjual meteorit tersebut ke pihak lain yang (disebut) memiliki meteorit tersebut saat ini.

"Tujuan akhir dari keterlibatan saya sebagai penggemar meteorit adalah kesempatan sekali seumur hidup untuk secara pribadi menyaksikan dan secara fisik memeriksa meteorit yang penting secara ilmiah ini," ucap Jared.

Sementara itu dari pemberitaan sebelumnya disebutkan jika pecahan batu tersebut dijual melalui situs jual-beli eBay seharga 757 poundsterling (Rp14,1 juta) per gram.

Artinya, harga batu seberat 1.800 gram yang dijual Josua bisa mencapai hampir 1,4 juta poundsterling atau setara dengan Rp 26 miliar.

Baca juga: Media Asing Ramai Beritakan Josua Jual Batu Meteor Senilai Rp 26 Miliar

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Oryza Pasaribu | Editor : Aprillia Ika, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com