Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Biaya Berobat, Seorang Ayah 4 Anak di Jambi Meninggal Usai Digigit Ular

Kompas.com - 21/11/2020, 06:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Tak punya biaya untuk berobat, seorang ayah di Jambi, Zaini, meninggal dunia usai digigit ular saat pergi ke laut.

"Pendapatan dia hanya cukup untuk makan. Dan itu lebih banyak kurangnya," kata Husni, kakak ipar korban saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon, Jumat (20/11/2020).

Husni menambahkan, Zaini meninggalkan satu istri dan empat orang anak. Anak tertua Zaini berusia 8 tahun. Sementara adik-adiknya hanya berjarak satu tahun.

Usai digigit ular, menurut Zaini, kondisi adik iparnya terus memburuk. Istri Zaini pun berusaha merawat sekuat tenaga.   

"Awalnya dia digigit ular, sejak itu almarhum mulai kurang sehat dan lemas hingga jarak lima hari sakit, dia meninggal," jelasnya.

Baca juga: Viral Foto Pria Miskin Meninggal Digigit Ular, Tinggalkan 4 Orang Anak

Mengundang rasa iba

Kisah pilu adik iparnya itu pun sempat menjadi viral di media sosial setelah foto tempat tinggal Zaini dan keluarganya di Desa Sungai Sayang, Tanjab Timur, beredar luas di masyarakat.

Dalam foto itu, tampak keluarga Zaini berada di depan rumah yang berupa pondok sederhana, berlantai papan dengan dinding atap daun nipah.

Menurut Husni, rumah itu didirikan di tanah milik seseorang. 

 

Setelah foto itu viral, sejumlah donatur merasa iba dan mengirimkan bantuan. Bantuan, menuruut Husni, datang dari Sulawesi, Jawa, Padang, bahkan dari negara tetangga, Australia.

Tak terima bantuan pemerintah

Dalam kondisi itu, Husni menjelaskan, bantuan Covid-19 dari pemerintah, ternyata tidak dapat diterima keluarga Zaini.

Baca juga: Anggota DPRD Jambi Positif Corona Setelah Pulang dari Bali dan Bandung

"Pemerintah tidak bisa bantu, karena Zaini tidak memiliki KTP. Sementara KK-nya itu dari Muarojambi," kata Husni.

Dirinya juga mengatakan, setelah selama 8 tahun tinggal di Desa Sungai Sayang, pemerintah setempat pernah mendatangi rumah Zaini dan memintanya mengurus KTP.

"Zaini tidak langsung pergi membuat KTP atau KK. Dia mungkin tidak sempat, karena harus bekerja," katanya.

Baca juga: Seorang Dosen di Jambi Diduga Bunuh Diri, Ini Kata Rekan Korban

 

Sementara itu, hal senada juga dijelaskan oleh Kades Sungai Sayang, Ahmadia.

Dirinya menyebut, pihaknya mau mengeluarkan bantuan Covid-19 untuk keluarga Zaini. Sayangnya, kata dia, Zaini tidak memiliki KTP dan KK. Sehingga akan melanggar aturan, kalau mereka diberi bantuan.

"Kita tetap berikan bantuan, yang sifatnya tidak membutuhkan KTP dan KK. Biasanya berupa sembako," kata Kades lagi.

Ahmadia menjelaskan, kendala Zaini tak segera memiliki KTP karena belum adanya surat keterangan pindah domisili.

(Penulis: Kontributor Jambi, Suwandi | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com