Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Denny Indrayana ke Bawaslu Kalsel Pengaruhi Elektabilitas Sahbirin Noor

Kompas.com - 20/11/2020, 21:07 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Calon gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) nomor urut 02, Denny Indrayana kerap melaporkan petahana Sahbirin Noor ke Bawaslu terkait dugaan pelanggaran pemilu.

Terkait hal tersebut, pengamat komunikasi politik dari Universitas Lambung Mangkurat ULM), Fafrianoor mengatakan, laporan Denny itu sangat mungkin memengaruhi elektabilitas petahana.

Menurutnya, publik atau pemilih akan mencari kebenaran dari dugaan pelanggaran yang dituduhkan kepada petahana. Terutama melalui media sosial.

"Tentu bisa, kenapa tidak. Warga kan bisa menelusuri jejak digital pelanggaran petahana. Elektabilitas petahana bisa berpengaruh oleh laporan Denny ini," ujar Fahrianoor saat dikonfirmasi kompas.com, Jumat (20/11/2020).

Baca juga: Kasus Lamanya Diungkit, Denny Indrayana Tantang Petahana Debat Terbuka

Fahrianoor juga menilai, elektabilitas petahana bisa dipengaruhi oleh ketidakberanian Bawaslu Kalsel untuk menerangkan secara detail ke publik apa alasan sehingga seluruh laporan Denny dimentahkan.

Dari empat kali laporan yang dilakukan Denny, tak satupun yang berlanjut ke proses hukum.

"Ini harus diberikan jawaban secara detail dan itu harus disampaikan ke publik sehingga orang tidak bertanya-tanya lagi, ini ada apa yang membuat Denny melapor berkali-kali. Ini harus dijawab oleh Bawaslu," jelasnya.

Dilapor ke Bawaslu berkali-kali, tim sukses petahana lantas melakukan serangan balik dengan mengungkit kembali kasus payment gateaway yang menyeret nama Denny Indrayana pada 2015.

Fahrianoor beranggapan, secara etika politik, kasus itu semestinya tidak boleh diungkit oleh tim petahana karena menjurus kepada kampanye hitam.

Timses petahana jelasnya terkesan membuka kasus yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan proses pilkada.

Baca juga: Sahbirin Noor Berkali-kali Dilaporkan Denny Indrayana ke Bawaslu, Ini Kata Ketua Tim Pemenangan

Harusnya, kata dia, semua paslon mengangkat kasus-kasus pelanggaran yang berhubungan dengan masa-masa kampanye. Bukan mengungkit kasus masa lalu.

"Saya pikir tidak produktif ketika harus mengungkap soal masa lalu, bisa semacam kampanye hitam. Itu sangat tidak bagus dalam etika politik. Semua paslon sebaiknya menahan diri untuk mengungkap kasus-kasus," ucapnya.

Dikatakan Fahrianoor, ketimbang saling lapor dan gugat menggugat, yang paling penting dilakukan semua paslon adalah memberikan pendidikan politik kepada masyarakat Kalsel.

Menurutnya, semua paslon lebih baik beradu program karena Kalsel punya skala prioritas melalui janji-janji yang harus dijalankan jika terpilih kelak.

"Banyak isu yang strategis. Isu lingkungan, isu sumber daya manusia, infrastruktur yang masih jauh dari harapan. Sebenarnya ini yang terpenting, bukan persoalan saling menyerang lalu kita lupa persoalan publik," tegasnya.

Dengan sisa waktu kampanye yang masih ada, Fahrianoor berharap agar semua paslon memberikan contoh etika politik yang baik kepada masyarakat.

"Jangan sampai melupakan agenda kerja, visi misi tentang Kalsel ke depan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com