Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Klaster Covid-19 Kantor Dukcapil, Disebut yang Terbesar di Kulon Progo, Diduga karena Penanganan Terlambat

Kompas.com - 20/11/2020, 17:35 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Kantor perkantoran Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) disebut-sebut menjadi klaster Covid-19 yang terbesar di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

Diduga kasus bermula dari keterlambatan penanganan.

Sebab, ada pegawai yang menunjukkan gejala sakit namun tak segera diperiksakan dan justru tetap beraktivitas di kantor.

Total ada 39 orang positif dari klaster ini dan masih ada 200 sampel swab yang hasilnya belum keluar.

Baca juga: Perjalanan Kasus Yaidah, Dipingpong Urus Akta Kematian Anak dari Surabaya ke Jakarta hingga Tuai Reaksi Dirjen Dukcapil

Berawal pegawai sakit

IlustrasiThinkstock Ilustrasi
Pada Rabu (11/11/2020), seorang pegawai Dinas Dukcapil Kulon Progo melakukan swab mandiri karena merasa sakit.

Besoknya, hasil swab keluar dan menyatakan positif Covid-19.

Kemudian, pegawai lain di kantor yang sama juga melakukan swab mandiri keesokan harinya.

Meski rapid test menunjukkan nonreaktif, ternyata pegawai itu mengalami pneumonia berdasarkan hasil rontgen.

“Hasil swab-nya positif. Sumber penularan masih belum diketahui,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati dalam keterangan pers di Kantor Dinas Kesehata Kulon Progo, Selasa (17/11/2020).

Mereka dirawat di RSUD Wates dan RS Nyi Ageng Serang.

Baca juga: Muncul Klaster Dukcapil, Terbesar di Kulon Progo, 130 Orang Jalani Tes Swab

Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)

Temuan kasus terlambat

Baning menduga kasus tiba-tiba menyebar pesat karena temuan awal kasus yang terlambat.

Sementara sumber penularan sudah berinteraksi dengan banyak orang.

“Persoalannya adalah keterlambatan menemukan (kasus positif). Setelah (penderita) mengalami gejala tidak segera isolasi dan berobat, malah melakukan aktivitas ke mana-mana,” kata Baning, Kamis (19/11/2020).

Dua pegawai itu baru memeriksakan diri setelah merasa sakitnya tak sembuh-sembuh.

Padahal seharusnya, pegawai harus segera memeriksakan diri ketika mengalami gejala Covid-19.

Baca juga: Tracing Klaster Perkantoran Terbesar di Kulon Progo Dilakukan hingga ke 3 Kota

Protokol kesehatan mulai kendur

Ilustrasi penggunaan masker, masker berkatupShutterstock Ilustrasi penggunaan masker, masker berkatup
Dia juga menduga protokol kesehatan di perkantoran mulai kendur.

“Faktanya protokol kesehatan itu mudah dikatakan tapi sulit dilaksanakan. Terutama dengan menjaga jarak,” kata Baning.

Maka pihaknya meminta jajarannya untuk kembali memperketat protokol kesehatan.

“Kita juga upayakan semua tidak melakukan perjalanan keluar wilayah,” kata Baning.

Untuk sementara, gedung Dinas Dukcapil ditutup untuk menghindari penularan lebih besar.

Baca juga: 4 Pekerja Fiber Optik Tersengat Listrik di Kulon Progo, 1 Tewas dan 3 Terluka

 

Ilustrasi tes Covid-19, deteksi Covid-19, pengujian virus corona.Shutterstock Ilustrasi tes Covid-19, deteksi Covid-19, pengujian virus corona.
39 positif, 200 belum keluar

Gugus tugas pun melakukan tracing masif kepada rekan kantor dari Dukcapil maupun dinas lain, hingga keluarga.

Hingga saat ini ada 39 orang yang dinyatakan positif Covid-19. 30 kasus di antaranya berasal dari kantor Dukcapil.

Sedangkan 9 lainnya terdiri dari kantor lain dan keluarga.

Dari 39 orang positif, 35 orang di antaranya berdomisili di Kulon Progo, sisanya dari luar kota.

Gugus tugas telah menjaring ratusan kontak untuk diswab. Masih ada 200 sampel yang menunggu hasil.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com