Pihak Akhyar yang memprotes foto tersebut meminta agar KPU menyikapi persoalan dengan bijaksana.
"Ada iktikad KPU untuk mengubah dan menyortir, kami anggap positif. Kita minta KPU arif dan bijaksana menyikapi, ini jelas merugikan lah," kata dia.
Ibrahim tak ingin, peristiwa ini seolah memunculkan persepsi lain terhadap Pilkada Medan.
"Biasanya paslon awak itu ganteng. Namanya pemimpin dan ustaz, itu kan wajahnya bercahaya. Cuma saat ini, janganlah ada indikasi yang lain-lain," kata Ibrahim.
"Kami protes, gambar yang wajahnya cerah jadi gelap. kita tidak terima, kita minta pemborong mencetak ulang, ganti. Jangan terkesan ada hitam atau putih," lanjut dia.
Baca juga: Cerita Pemancing Temukan Mayat Dicabik-cabik Kerumunan Biawak: Ada Pakaiannya, Ternyata Manusia
Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua KPU Medan Agussyah R Damanik.
Saat ini, kata dia, KPU memang tengah melakukan proses sortir surat suara untuk mengetahui mana yang cacat atau rusak.
"Ini kita sortir, nanti kita minta ganti surat suara yang bagus dari penyedia. Kita pastikan tidak akan digunakan di TPS, dari 1.643.175 surat suara, hasil sortir sementara masih puluhan lembar. 21 November nanti baru bisa diketahui berapa total yang rusak," kata Agussyah.
Baca juga: Kisah Taher, Pukuli Kepala Buaya yang Gigit Kakinya dengan Tongkat Kayu hingga Selamat