Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemancing Temukan Mayat Dicabik-cabik Kerumunan Biawak: Ada Pakaiannya, Ternyata Manusia

Kompas.com - 20/11/2020, 14:23 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang pemancing di Kabupaten Tasikmalaya bernama Edi merasa terkejut.

Saat hendak memancing di Sungai Citanduy pada Jumat (20/11/2020) dirinya melihat ada beberapa ekor biawak mengerumuni dan mencabik-cabik sesuatu.

Curiga lantaran melihat pakaian manusia, Edi kemudian mendekat.

Baca juga: Perjalanan Kerabat Luhut Dicopot dari Gerindra, Merasa Ditelikung dan Dukung Rival Bobby di Pilkada Medan

Mayat manusia dicabik-cabik biawak

Tim Inafis Satreskrim Polresta Tasikmalaya bersama TNI, BPBD dan warga setempat mengevakuasi temuan mayat yang dimakan kerumunan biawak di Sungai Citanduy bagian Bendungan Leuwi Keris, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (20/11/2020).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Tim Inafis Satreskrim Polresta Tasikmalaya bersama TNI, BPBD dan warga setempat mengevakuasi temuan mayat yang dimakan kerumunan biawak di Sungai Citanduy bagian Bendungan Leuwi Keris, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (20/11/2020).
Edi semakin kaget lantaran melihat kawanan biawak itu rupanya mencabik-cabik mayat manusia.

"Saya saat itu akan mancing turun ke bawah bukit sana Sungai Citanduy. Saat berada di bawah pinggir sungai, saya melihat ada daging yang dicabik-cabik kerumunan biawak, tapi ada pakaian," kata Edi.

"Saya dekati, ternyata mayat manusia," lanjut dia.

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat yang Dicabik-cabik Biawak di Sungai Citanduy

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah

Telah berbau busuk

Kondisi mayat manusia itu sangat memprihatinkan.

Selain dikerumuni oleh kawanan biawak, mayat tersebut telah berbau busuk.

Tak ditemukan pula petunjuk identitas pada mayat itu.

Warga dan tokoh masyarakat yang mendapatkan informasi dari Edi kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Baca juga: Cerita Kakak Beradik Tipu 92 Online Shop, Dilakukan Sejak 2012, Kerugian Hampir Rp 1 Miliar

Dievakuasi menggunakan tandu

Petugas Inafis Satreskrim Polresta Tasikmalaya bersama TNI, BPBD dan warga setempat sedang mengevakuasi mayat yang dimakan kerumunan biawak di lembah bukit Sungai Citanduy bagian dari Bendungan Leuwi Keris, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (20/11/2020).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Petugas Inafis Satreskrim Polresta Tasikmalaya bersama TNI, BPBD dan warga setempat sedang mengevakuasi mayat yang dimakan kerumunan biawak di lembah bukit Sungai Citanduy bagian dari Bendungan Leuwi Keris, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (20/11/2020).
Edi mengatakan, tak berselang lama, sejumlah petugas datang mengenakan APD lengkap.

"Tadi ada beberapa petugas kepolisian yang memakai APD lengkap sedang mengevakuasi mayat tersebut," ujar Edi.

Lantaran medan yang terjal, evakuasi berjalan memakan waktu lama.

Petugas kepolisian harus menuruni dan menaiki lembah terjal melalui jalan setapak berjarak sekitar hampir 1 kilometer.

Mayat tersebut harus digotong dengan tandu buatan dan ditarik menggunakan tali tambang.

Pengangkatan mayat dibantu oleh warga, TNI serta petugas BPBD.

Baca juga: Fakta Pria Dihukum Pegang Besi Panas, Pembuktian Tuduhan Bersetubuh hingga Kades Dilaporkan ke Polisi

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Divisum untuk selidiki penyebab kematian

Polisi telah membawa mayat tersebut ke RSUD Soekarjo Tasikmalaya.

Petugas akan mendalami penyebab kematiannya.

"Iya, benar saat ini mayat dibawa ke RSUD Soekardjo Tasikmalaya untuk divisum. Kita masih selidiki penyebab kematiannya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Tasikmalaya AKP Yusuf Ruhiman.

Polisi juga meminta keterangan warga.

"Beberapa orang saksi telah dimintai keterangan," tutur Yusuf.

Baca juga: Berawal Rumahnya Kejatuhan Batu Diduga Meteor Bernilai Rp 26 Miliar, Josua Kini Jadi Jutawan, Ini Kisahnya

Ternyata warga Ciamis

Setelah identitas diketahui, mayat tersebut rupanya adalah warga Desa Pawindan, Kabupaten Ciamis bernama Komar (50).

Pria itu ternyata telah menghilang selama enam hari.

Terakhir kali, Komar mengatakan pada keluarga akan pergi ke rumah mantan istrinya di Indihiang, Tasikmalaya.

"Korban sudah dicari-cari anaknya sejak enam hari lalu karena tak pulang-pulang ke rumah. Terakhir pamit akan berkunjung ke rumah mantan istrinya di Jati, Indihiang, Kota Tasikmalaya. Korban sudah memiliki tiga orang anak," jelas Kepala Dusun Desa Pawindan, Kabupaten Ciamis, Ikin Sodikin

Sebelum menghilang, korban sempat diketahui naik ojek ke Jembatan Cirahong.

Saat mendapatkan informasi penemuan mayat, dirinya melakukan pengecekan ke lokasi dan membenarkan bahwa mayat tersebut adalah warganya yang telah menghilang dan dicari sejak enam hari lalu.

"Tadi setelah dicek bersama anak-anaknya dan keluarganya, iah betul itu Komar (50), salah satunya warga saya yang sejak enam hari terakhir menghilang dan dicari-cari," ungkap dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor : Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com