Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Dimakan Kerumunan Biawak Ternyata Warga Ciamis, Hilang 6 Hari Setelah Pamit ke Rumah Mantan Istri

Kompas.com - 20/11/2020, 11:52 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sesosok mayat yang ditemukan saat dimakan kerumunan biawak di pinggir Sungai Citanduy bagian lahan bendungan Leuwi Keris, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, diketahui identitasnya bernama Komar (50), warga Desa Pawindan, Kecamatan/Kabupaten Ciamis.

Korban diketahui telah enam hari dicari keluarganya dan terakhir kali pamit akan ke rumah mantan istrinya yang berdomisili di Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.

"Korban sudah dicari-cari anaknya sejak enam hari lalu karena tak pulang-pulang ke rumah. Terakhir pamit akan berkunjung ke rumah mantan istrinya di Jati, Indihiang, Kota Tasikmalaya. Korban sudah memiliki tiga orang anak," jelas Kepala Dusun Desa Pawindan, Kabupaten Ciamis, Ikin Sodikin, di lokasi kejadian, Jumat (20/11/2020).

Baca juga: Temukan Mayat Terikat Rantai Diberi Pemberat di Sungai Banyuasin, Nelayan Ketakutan

Sempat pamit dan menitipkan anaknya

Ikin menambahkan, korban pun sebelun menghilang sempat mengucapkan kata-kata pamit kepada sejumlah keluarga dan teman-temannya.

Korban pun sempat menitipkan ketiga anaknya untuk dijaga kepada adiknya dan teman-temannya di kampungnya.

"Korban pun sempat pamitan sebelum menghilang dan menitipkan ketiga anaknya yang sudah dewasa ke adik kandungnya. Serta kepada teman-temannya pun pamitan saat pertemuan terakhir," tambah Ikin.

Sebelum ditemukan korban dimakan kerumunan biawak di Sungai Citanduy, warga desanya bersama anak-anaknya sempat mencari korban di bawah Jembatan Kereta Api Cirahong, perbatasan Tasikmalaya-Ciamis.

Baca juga: Di-PHK, 3 Eks Karyawan dan Orang Dalam Sekongkol Curi Kain Gorden Senilai Rp 1,49 M

Dicari-cari anaknya

Pasalnya, korban terakhir kali diketahui naik ojek ke Jembatan Cirahong sebelum kali pertama menghilang.

"Kita juga sempat berenang mencari korban di bawah Jembatan Cirahong, karena sebelumnya diketahui korban naik ojek ke jembatan Cirahong," tambahnya.

Sampai akhirnya, lanjut Ikin, pihaknya mendapatkan informasi ada temu mayat di Sungai Citanduy, wilayah Manonjaya bagian dari Bendungan Leuwi Keris.

Saat dicek di lokasi penemuan, dirinya membenarkan bahwa mayat tersebut adalah warganya yang telah menghilang dan dicari sejak enam hari lalu.

"Tadi setelah dicek bersama anak-anaknya dan keluarganya, iah betul itu Komar (50), salah satunya warga saya yang sejak enam hari terakhir menghilang dan dicari-cari," ungkapnya.

 

Dicabik-cabik kerumunan biawak

Sebelumnya, - Warga Desa Pasirbatang, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat yang sedang dimakan kerumunan biawak di Sungai Citanduy bagian dari Bendungan Leuwi Keris, Jumat (20/11/2020).

Mayat kali pertama ditemukan warga setempat yang hendak memancing di lembah bukit yang dibawahnya terbentang aliran Sungai Citanduy.

"Saya saat itu akan mancing turun ke bawah bukit sana Sungai Citanduy. Saat berada di bawah pinggir sungai, saya melihat ada daging yang dicabik-cabik kerumunan biawak tapi ada pakaian. Saya dekati ternyata mayat manusia," jelas Edi (46), salah seorang warga yang kali pertama menemukan mayat tersebut, Jumat pagi.

Edi menambahkan, dirinya langsung bergegas naik lagi ke atas bukit yang banyak pemukiman warga sekaligus kampunya dan memberitahukan kepada tokoh masyarakat setempat.

Temuan mayat di antara dua bukit dan di bawahnya bentangan Sungai Citanduy tersebut langsung dilaporkan ke pihak Kepolisian.

"Baru datang petugas Kepolisian dan petugas BPBD Kecamatan Manonjaya untuk mengangkat mayat tersebut," tambah Edi.

Petugas Inafis Satreskrim Polresta Tasikmalaya pun langsung mengevakuasi mayat di Sungai Citanduy dibantu warga, TNI dan petugas BPBD Kecamatan Manonjaya.

Evakuasi terkendala medan

Proses evakuasi berjalan beberapa jam karena kondisinya dibawah lembah perbukitan dan terpaksa digotong pakai tandu buatan serta ditarik pakai tambang.

Mayat tersebut saat ditemukan tanpa identitas dan sudah berbau menyengat serta beberapa bagian badannya telah membusuk.

Petugas Kepolisian bersama tim lainnya harus menuruni dan menaiki lembah terjal lewat jalan setapak dengan jarak sekitar hampir 1 kilometer.

Proses evakuasi berlangsung dramatis karena kondisinya berada diantara dua bukit yang nantinya akan terendam air bendungan Leuwi Keris yang saat ini sedang proses finishing pembangunan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com