Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Perubahan Perilaku Satwa Setelah Status Merapi Siaga

Kompas.com - 20/11/2020, 11:09 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) memastikan belum ada laporan kera-kera turun ke kawasan permukiman.

Sampai saat ini, perilaku kera yang ada di hutan Gunung Merapi juga masih biasa.

Status Gunung Merapi saat ini ditetapkan Siaga (Level III). Meningkatnya aktivitas Gunung Merapi saat ini belum memengaruhi perilaku satwa, termasuk kera.

"Kera masih belum (turun) perilakunya masih biasa," ujar Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Pujiati saat ditemui di Barak Pengungsian Glagaharjo, Kamis (19/11/2020).

Baca juga: Serangan Kera Liar Rusak Lahan Pertanian Warga di Kabupaten Semarang

Aktivitas Gunung Merapi saat ini belum sampai memengaruhi aktivitas kera-kera. Sampai saat ini kera yang ada di Hutan Gunung Merapi masih beraktivitas di habitatnya.

"Masih di habitatnya, di Kaliurang itu turun tapi kan biasa mereka di situ, karena di bawah itu kan ada warung. Perilakunya masih biasa, enggak ada yang luar biasa," tegasnya.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Pujiati saat menemui wartawan di Barak Pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Pujiati saat menemui wartawan di Barak Pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.

Menurutnya sampai dengan saat ini pihaknya juga belum ada laporan terkait kera di Hutan Gunung Merapi yang turun.

Namun memang satwa mempunyai naluri untuk menjauhi lokasi bahaya, termasuk saat terjadi erupsi Gunung Merapi.

"Sulit kami kalau mau mengevakuasi satwa ya, satwanya kan punya naluri untuk turun ya. Jadi tidak ada hal khusus yang kami lakukan untuk perlindungan satwa," kata Pujiati.

Baca juga: Jalak dan Rusa yang Jadi Tanda Alam Warga Lereng Merapi

Pujiati mengungkapkan, satwa yang di Hutan Gunung Merapi antara lain kera, kijang, kucing hutan, trenggiling hingga beberapa jenis burung termasuk elang.

Namun, untuk macan tutul pihak TNGM sampai saat ini belum menemukan keberadaanya di hutan Gunung Merapi.

"Macan tutul sampai sekarang Kami belum ketemu, tapi katanya jejak ada, awal Januari pasang kamera trap masih tetap belum ditemukan. Kami berpikir kalau ketemu banyak Kijang, artinya itu kan makanya macan, tapi belum ketemu itu yang bikin kami penasaran," bebernya.

Diungkapkannya pihaknya juga memasang kamera trap di koridor antara Gunung Merapi dengan Gunung Merbabu.

Baca juga: Belajar Hidup Berdampingan dengan Bencana dari Warga Lereng Merapi

Sebab koridor tersebut kemungkinan menjadi perlintasan perpindahan satwa dari Gunung Merapi ke Gunung Merbabu.

"Ada teman yang pasang kamera trap di koridor antara Merapi dan Merbabu, jadi ada kemungkinan satwa yang dari Merapi lewat koridor itu pindah ke Merbabu. Kami juga pasang kamera trap di dua tempat, Merapi dan Merbabu," sebut Pujiati.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Regional
Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Regional
22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

Regional
Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com