Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Foto Paket Bantuan Berlogo BNPB untuk Kampanye Pilkada Surabaya, Ini Klarifikasinya

Kompas.com - 19/11/2020, 21:24 WIB
Achmad Faizal,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sejumlah foto paket bantuan berlogo Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebar di grup WhatsApp.

Paket bantuan tersebut berbentuk tas berwarna putih, dan bertuliskan "Bantuan Dana Siap Pakai BNPB".

Dalam foto yang beredar, paket bantuan itu terkumpul di sebuah bak truk.

Foto lainnya yang beredar juga memperlihatkan bantuan dipegang oleh sejumlah pria yang menggunakan atribut pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman.

Baca juga: Eri Akan Sulap Eks Dolly Jadi Sentra Wisata, Machfud Janji Berikan Modal Rp 50 M

Pria di foto juga mengacungkan dua jari tanda nomor urut pasangan Machfud Arifin - Mujiaman.

Kompas.com sempat menghubungi Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati untuk mengonfirmasi bantuan paket tersebut.

Raditya mengaku belum mendapatkan laporan soal foto paket bantuan yang dimaksud.

"Nanti akan saya cek," katanya.

Namun, menurut Raditya, setiap bantuan selalu melalui BPBD Jawa Timur.

"Atau lebih baik langsung saja ke BPBD Jawa Timur biar informasinya satu pintu," jelasnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim Gatot Soebroto dikonfirmasi mengaku sudah sebulan lalu menerima informasi tersebut.

"Saya sempat konfirmasi langsung ke BNPB dan jawabnya tidak ada bantuan paket seperti yang ada dalam gambar," jelasnya, Kamis (19/11/2020).

Pihaknya juga memastikan bahwa BPBD Jawa Timur tidak mengeluarkan atau menyebar paket bantuan apa pun di Surabaya.

"Yang pasti kami tìdak ada agenda menyebar bantuan bentuk apa pun di Surabaya," terang Gatot.

Investigasi Bawaslu

Soal menyebarnya foto tersebut, Bawaslu Surabaya mengaku sudah bergerak untuk melakukan investigasi.

 

"Hari ini tadi sudah ada laporan dari warga tentang beredarnya foto tersebut," kata Ketua Bawaslu Surabaya Muhammad Agil Akbar saat dikonfirmasi.

Baca juga: Debat Pilkada Surabaya, Eri-Armuji Janji Rawat Lansia Seperti Orangtua, Listrik Bakal Gratis

Tim Bawaslu Surabaya sedang menganalisis, mengumpulkan bukti, dan memeriksa saksi.

"Akan ada konsekuensi sanksi jika terbukti digerakkan oleh pasangan calon tertentu," jelasnya.

Imam Syafii, Direktur Media dan Komunikasi Tim Pemenangan Machfud-Mujiaman, dikonfirmasi terpisah menyebut tudingan pembagian bantuan oleh pasangan nomor urut 2 tidak masuk akal.

"Ini tudingan yang tidak masuk akal, yang punya akses ke pemerintah kan pasangan nomor urut 1, mereka kan partai pemerintah, kenapa jadi kita yang dituduh," katanya.

Dia lantas mengajak pesaingnya untuk bertarung secara sehat tanpa melakukan intrik.

"Masyarakat Surabaya sudah cerdas kok, tidak perlu cara-cara seperti itu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com