Seorang perangkat desa, Dedi mengatakan dirinya mengetahui terjadi banjir bandang setelah diberitahu oleh warga.
Setelah melihat ke lokasi, dia melihat banyak kayu. Dedi bersama beberapa orang lainnya juga sudah menyurvei lokasi sejauh 5 km dari hulu hingga hilir.
Kayu-kayu tersebut turun dari gunung di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Di salah satu titik di lokasi banjir, terdapat beberapa batang pohon yang sudah dalam keadaan terpotong.
Menurut Dedi, batang kayu tersebut sebelumnya adalah pohon besar utuh beserta akar-akarnya kemudian dipotong-potong oleh warga.
"Banjir bandang itu menghanyutkan pohon beserta akar-akarnya. Itu dipotong-potong sama masyarakat setempat tadi pagi. (Pembalakan) tidak ada. Karena di atas titik longsornya sangat banyak. Banjir besar seperti ini sudah 2 kali tapi itu (terakhir terjadi) sekitar 20 tahun lalu," katanya.
Pantauan di lokasi, puing-puing bangunan, batang-batang pohon, bambu dalam jumlah banyak berserakkan di pinggiran maupun di tengah badan sungai.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang 8 Kampung di Cianjur, 60 Rumah Terendam
Di beberapa titik di kawasan ini, sebelumnya digunakan sebagai tempat kemping pengunjung. Setiap bulan, puluhan hingga ratusan orang kemping di tempat ini.
Kawasan wisata ini berjarak sekitar 85 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua selama 2,5 jam. Tempat ini hanya berjarak 5 hingga 6 km dari kawasan wisata Bukit Lawang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.