Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Tukang Servis Tewas Tertembak Senapan yang Diperbaikinya, Peluru Menembus Dada

Kompas.com - 18/11/2020, 21:54 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Seorang tukang servis senapan angin, Arif Firmansyah (38), tewas diduga tertembak senjata yang telah diperbaikinya.

Korban tewas setelah tertembak di bagian dada.

Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP I Gusti Agung Ananta Pratama mengatakan, kasus ini bermula ketika tersangka berinisial DA dan temannya mengambil senapan anginnya yang diperbaiki Arif.

“kejadiannya hari Selasa (17/11) kemarin,” kata Ananta lewat pesan singkat, Rabu (18/11/2020).

DA sempat mencoba senapan anginnya itu. Saat itu, ia meminta empat butir peluru.

Baca juga: Soal Pria Pegang Besi Panas untuk Pembuktian Diri, Ketua Lembaga Adat: Jauh dari Ketentuan...

Setelah menjajal senjatanya tersebut, DA berniat mengosongkan angin di dalam senapan. Namun, ia tak menyadari masih ada sebutir peluru di dalam senapan.

Peluru menembus dada

Saat pelatuk ditarik, peluru itu melesat ke dada Arif. Jarak antara tersangka dan korban sekitar lima meter sehingga membuat luka tersebut sangat fatal.

Ananta menjelaskan, peluru senapan angin mengenai dada dan menembus paru-paru korban.

“Dokter forensik membenarkan penyebab meninggalnya korban adalah satu butir peluru kaliber 4,5 milimeter," ujar Ananta.

 

Korban sempat dilarikan ke RS Widodo Ngawi karena mengalami pendarahan hebat.

“Korban meninggal dalam perjalanan ke RSU,” jelasnya.

Baca juga: Tukang Servis Tewas Tertembak Senapan Angin yang Baru Diperbaikinya

Kini, DA telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Akibat insiden itu, tersangka dijerat Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal. Ia terancam penjara lima tahun.

(KOMPAS.com/Sukoco)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com