Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris di Sentul Ditangkap Saat Sedang Bersepeda

Kompas.com - 18/11/2020, 21:42 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Penangkapan terduga teroris berinisial AYR (42) oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menghebohkan warga di Perumahan Mutiara Sentul Estate, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kompas.com mendatangi lokasi penyergapan terduga teroris di kawasan Sentul itu, Rabu (18/11/2020).

Rumah terduga teroris itu tampak tidak dipasangi garis polisi.

Baca juga: Polisi Akan Periksa Bahar bin Smith sebagai Tersangka

Sejumlah kendaraan terlihat datang ke rumah terduga teroris tersebut.

Diketahui bahwa mereka adalah kerabat pemilik rumah.

Warga di perumahan elit tersebut masih terus memperbincangkan terkait peristiwa penangkapan terduga teroris tersebut.

Warga terus bertanya-tanya mengenai aksi sejumlah petugas kepolisian menangkap pria yang biasa dipanggil haji.

Baca juga: Penjelasan Polisi soal Pencabutan Laporan dan Pemeriksaan Bahar bin Smith sebagai Tersangka

Seorang warga bernama Idris mengaku kaget dengan kejadian pada Rabu pagi itu.

Dia mengaku melihat banyak sekali mobil di depan gerbang perumahan tersebut.

Saat itu, Idris hendak ke sekolah sambil mengantar sang istri.

Namun, ia terkejut karena ada satu orang yang terlihat dibawa ke dalam mobil oleh sejumlah petugas berperawakan besar dan tegap.

"Itu saya sempat menyaksikan penangkapannya, sekitar jam 08.00 lah itu di depan gerbang. Warga di sini juga pada enggak ngerti itu kasus apa, karena tiba-tiba saja gitu (ditangkap)," kata dia.

Idris juga tidak begitu mengenal pria yang disebut-sebut sebagai terduga teroris itu.

Idris merupakan seorang guru yang sehari-hari datang memberi soal lewat virtual ke sekolah TK yang kebetulan berdekatan dengan rumah pelaku.

Saat proses penangkapan, menurut Idris, senyap dan berlangsung singkat.

Petugas juga sempat meminta warga untuk segera masuk ke perumahan tersebut.

"Enggak ada seragam hitam-hitam, pakai kaos saja ditambah mobilnya banyak banget. Saya enggak tahu juga itu Densus apa bukan," kata Idris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com