Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

54 Peserta RDP Otsus Papua Ditangkap karena Dugaan Makar di Merauke

Kompas.com - 18/11/2020, 18:10 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Polisi membubarkan kegiatan rapat dengar pendapat (RDP) yang diselenggarakan Majelis Rakyat Papua (MRP) di Hotel Valentine, Kabupaten Merauke, Selasa (18/11/2020) siang.

RDP itu membahas evaluasi pelaksanaan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) di Papua.

Kapolres Merauke, AKBP Untung Suriatana menjelaskan, pembubaran RDP yang hendak dimulai itu karena penyelenggara tak mengindahkan protokol kesehatan.

Saat proses pemeriksaan, ada peserta RDP yang berusaha membuang dokumen ke luar hotel. Tindakan salah satu peserta itu diketahui polisi.

"Pertama acara itu melanggar protokol kesehatan, tetapi tiba-tiba dalam (proses) cek dan re-check ada dokumen lain yang dibuang keluar (Hotel Valentine), itu buku kuning itu," kata Untung saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (18/11/2020).

Baca juga: 6 Jam Tertahan di Bandara Wamena, Rombongan Majelis Rakyat Papua Kembali ke Jayapura

Setelah ditemukan, ternyata buku itu berisi tentang pedoman dasar negara republik federal Papua Barat.

Untung menegaskan, polisi menemukan dugaan makar dalam rapat yang sejatinya membahas evaluasi penerapan UU tentang Otsus Papua tersebut.

"Di situ ada nama presiden, ada barang bukti buku, ada laptop yang kita masih amankan," kata dia.

Sebanyak 54 orang diamankan polisi terkait kasus itu. Selama ditahan, mereka diperlakukan dengan baik.

 

Kini, 54 orang itu telah dipulangkan. Mereka terdiri dari sejumlah anggota MRP dan peserta lain. 

"Kemarin kita tahan semua dalam rangka mengambil data, kita periksa kesehatannya, kita layani makan minumnya, tempat tidur kita kasih, mereka kita tahan di aula dan kasih tempat tidur militer yang bagus," tuturnya.

Baca juga: Tolak Kedatangan Majelis Rakyat Papua, Sejumlah Orang Kepung Bandara Wamena

Sebelumnya, rombongan MRP yang hendak mengadakan RDP di Kabupaten Jayawijaya ditolak masyarakat. Mereka ditolak saat tiba di Bandara Wamena pada Minggu (15/11/2020).

Sempat tertahan di bandara selama enam jam, rombongan MRP akhirnya kembali ke Jayapura pada Minggu sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com