Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Longsor yang Tewaskan Ibu dan 2 Anak di Banyumas, Sri Lari Selamatkan Diri

Kompas.com - 18/11/2020, 16:13 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Malam itu hujan deras mengguyur wilayah Grumbul Kali Cawang, Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Sri Kuntari (43) beserta kedua anaknya, Jati Pamungkas (13) dan Junika (3) baru saja pulang dari rumah mertuanya yang berjarak sekitar 1 kilometer.

Namun Sri tidak dapat memejamkan mata, karena khawatir aliran sungai yang berada tepat di belakang rumahnya meluap.

Bukan banjir yang datang, justru peristiwa longsor mengerikan yang Sri saksikan.

Baca juga: Jenazah Kakak Adik Korban Longsor di Banyumas Dimakamkan Satu Liang Lahat

Sri dalam kondisi terjaga saat longsor meluluhlantakkan rumah kakanya, Basuki (55), Selasa (17/11/2020) dini hari.

Bagian depan rumah Sri yang berdekatan dengan rumah keluarga Basuki pun tak luput dari longsor.

Beruntung, Sri berserta kedua anaknya berhasil menyelamatkan diri.

Sedangkan Basuki hingga kini belum ditemukan. Sementara istri Basuki, Sugiarti (45) dan kedua anaknya Lucas (13) dan Yudas (8) ditemukan tewas tertimbun longsor.

"Hujan mulai pukul 22.00 WIB sampai pukul 04.30 WIB tidak henti-henti. Sekitar pukul 02.00 WIB saya membuka gorden, sudah ada apa itu, tinggi, ternyata itu tanah sama kayu," tutur Sri yang sedang mengungsi di rumah mertuanya, Rabu (18/11/2020).

Tanpa pikir panjang, Sri langsung menggendong Junika dan membangunkan Jati. Ia lantas berlari menyelamatkan diri ke rumah keluarganya yang tidak jauh dari lokasi di bawah guyuran hujan deras.

"Aku mau buka pintu tapi tidak bisa karena tertutup tanah. Harus gimana ini, aku punya pikiran keluar dari jendela, aku yakin pasti bisa. Terus aku lari ke tempat bude. Enggak bawa apa-apa, payung juga enggak kepikiran," kata Sri.

Baca juga: Dalam 2 Hari, Banyumas Dilanda 67 Tanah Longsor dan 11 Kejadian Banjir, 4 Orang Tewas

Malam itu, Sri sendiri belum mengetahui secara pasti peristiwa longsor yang dialami. Pasalnya di sekitar rumah gelap gulita.

Sri juga tidak mendengar adanya material tanah yang longsor dari atas tebing. Sri hanya mendengar suara derasnya aliran sungai dan petir yang bersahutan.

"Pagi sekitar pukul 04.30 WIB, saat hujan sudah reda baru lihat ada longsor. Malam enggak kelihatan, tahu pagi harinya kalau rumah (Basuki) itu sudah tidak ada, malam aku senterin enggak kelihatan apa-apa," ujar Sri.

Selain rumah Basuki, di sekitar lokasi terdapar dua rumah yang rusak ringan, yaitu rumah Sri dan kakaknya yang nomor satu.

"Kami lima bersaudara, saya anak keempat, Basuki anak kedua. Rumah kami saling berdekatan di sekitar sini. Saya di rumah sama anak-anak, karena suami kerja di Jakarta," kata Sri.

Diberitakan sebelumnya, sebuah rumah di Grumbul Kali Cawang, Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, luluh lantak tertimbun longsor, Selasa (17/11/2020) dini hari.

Akibatnya empat anggota keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri atas nama Basuki (55) dan Sugiarti (45) serta kedua anaknya, Lucas (13) dan Yudas (8).

Sugiarti dan dua anaknya ditemukan dalam kondisi tewas, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com