Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungkap Misteri Mayat Pria Mengambang dengan Tangan Terikat Rantai dan Beton di Sungai Banyuasin

Kompas.com - 18/11/2020, 13:46 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Polisi masih melakukan pengembangan untuk mengungkap identitas mayat laki-laki yang ditemukan tewas mengambang dengan tangan terikat rantai dan diberi pemberat cor beton.

Diketahui, mayat tersebut ditemukan oleh seorang petani mengambang di Sungai Kenten, Dusun III, Desa Kenten Laut, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa, (17/11/2020) sekitar pukul 07.30 WIB.

Saat ditemukan, jenazah tersebut menggunakan baju kaus berkerah lengan pendek bertuliskan polo dengan motif garis-garis hitam putih, dan memakai celana olahraga.

"Di jenazah tidak ditemukan identitas apapun, namun kuat dugaan korban adalah korban tindak pidana. Usianya sekitar 35 tahun," ujarnya.

Baca juga: Mayat Pria yang Ditemukan Mengambang dengan Tangan Terikat Rantai dan Beton Diduga Korban Pembunuhan

Selain itu, pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi yang ada di sekitar lokasi untuk dimintai keterangan.

Sambungnya, hasil pemeriksaan tersebut tentunya dapat mengungkap identitas jenazah korban.

"Sekarang kita fokus mencari identitasnya dulu, untuk warga diharapkan melapor jika ada kehilangan anggota keluarga," ujarnya.

Baca juga: Temukan Mayat Terikat Rantai Diberi Pemberat di Sungai Banyuasin, Nelayan Ketakutan

Sebelumnya, sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki tanpa identitas ditemukan mengambang dengan tangan terikat rantai dan diberi pemberat cor beton, Selasa pagi.

Jenazah itu pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan yang sedang mencari ikan di sekitar lokasi.

Melihat itu, ia pun langsung melaporkannya ke pihak kepolisian setempat.

Baca juga: Jenazah Pria Mengambang dengan Tangan Terikat Rantai dan Beton

Polisi yang mendapat laporan itu langsung mendatangi lokasi dan mengevakuasi jasad tersebut.

Namun, saat proses evakuasi, polisi menemukan tangan korban terikat rantai yang diberi pemberat berupa cor beton.

Diduga cor beton itu sengaja dipasang pada tubuh korban sebagai pemberat agar tidak mengambang.

Baca juga: Ibu dan Anak Kandung di Bitung Berhubungan Badan, Polisi: Anak Perempuannya Sudah 3 Kali Menyaksikan Mereka

 

(Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : Aprillia Ika, Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com