Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Di-swab, Ratusan Pedagang Pasar di Tegal Pilih Tutup Lapak dan Pulang

Kompas.com - 18/11/2020, 13:32 WIB
Tresno Setiadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Ratusan pedagang di Pasar Suradadi, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, memilih kabur saat mengetahui kedatangan tim Dinas Kesehatan yang akan melakukan tes swab, Rabu (18/11/2020).

Mereka memilih menutup lapak, los, dan rukonya karena takut menjalani tes swab setelah sebelumnya dua orang pedagang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Seksi Surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Eko BP mengatakan, pedagang mulai menutup losnya sejak pagi dan memilih pulang.

"Target tes swab massal rencananya bagi pedagang sebanyak 694. Namun sampai pukul 09.30 WIB yang melakukan swab baru sekitar 100 orang. Sementara siang ini pasar sudah sepi," kata Eko, kepada wartawan di lokasi, Rabu (18/11/2020).

Baca juga: 5 Fakta Sidang Perdana Kasus Konser Dangdutan Anggota DPRD Tegal, Wasmad Tak Didampingi Pengacara

Menurut Eko karena sekitar 70 persen pedagang pulang, maka pasar pun sepi pengunjung.

Sedangkan pedagang yang bertahan, mengaku daganganya tidak laku karena tidak adanya pembeli.

Eko mengatakan, awalnya tes swab massal digelar setelah dua orang pedagang Pasar Suradadi terkonfirmasi positif Covid-19. Bahkan satu di antaranya meninggal dunia.

Tracing harus lebih mendalam untuk memastikan dari mana sumbernya atau riwayat perjalanan pedagang yang terkonformasi positif,” tutur Eko.

Menurutnya, pedagang yang ketakutan dan memilih menutup losnya dan pulang, karena ada rumor tes swab itu sangat sakit, dan setelahnya langsung dibawa ke rumah sakit.

“Padahal Itu tidak benar. Proses pengambilan sampel hanya geli-geli saja, dan tidak ada yang dibawa ke rumah sakit. Tes swab ini untuk mengeliminir penyebaran virus di pasar,” kata dia.

Baca juga: Sidang Perdana Kasus Konser Dangdut, Wakil Ketua DPRD Tegal Didakwa Pasal Berlapis

Setelah tes swab, jika hasilnya ada yang positif dan dinyatakan sebagai kluster maka akan ditindak lanjuti.

Namun jika hasil laboratoriumnya negatif semua, maka tes tidak dilanjutkan.

“Para pedagang harus mematuhi protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak, tetap memakai masker, sering cuci tangan dengan sabun,” imbau Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com