Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Bencana Alam di Banyumas, 67 Longsor dalam 2 Hari hingga Rel KA Tertimbun Tanah

Kompas.com - 18/11/2020, 13:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Selama dua hari terjadi 67 longsor dan 11 banjir di wilayah Kabupaten Banyumas. Bencana alam terjadi setelah hujan lebat yang turun sejak Senin (16/11/2020) malam hingga Selasa (17/11/2020).

Dalam peristiwa tersebut, empat orang tewas dan satu orang hilang tertimbun material longsor.

Bahkan banjir di sejumlah desa di Banyumas membuat ruas jalan nasional yang menghubungkan Bandung-Yogyakarta sempat terputus. Termasuk longsor yang menimbun rel kereta api.

Dan berikut 7  fakta bencana alam di Kabupaten Banyumas:

1. Terjadi 67 longsor dan 11 banjir dalam 2 hari

Sejumlah petugas dan relawan dibantu oleh warga, melakukan proses pencarian korban longsor di Desa Banjarpanepen, Sumpiuh, Banyumas, Jateng, Selasa (17/11/2020). Longsor terjadi pada Selasa dini hari, satu orang ditemukan tewas, sementara tim gabungan terus berupaya mengevakuasi tiga korban tertimbun lainnya yang belum ditemukan.ANTARA FOTO/IDHAD ZAKARIA Sejumlah petugas dan relawan dibantu oleh warga, melakukan proses pencarian korban longsor di Desa Banjarpanepen, Sumpiuh, Banyumas, Jateng, Selasa (17/11/2020). Longsor terjadi pada Selasa dini hari, satu orang ditemukan tewas, sementara tim gabungan terus berupaya mengevakuasi tiga korban tertimbun lainnya yang belum ditemukan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencama Daerah (BPBD) Banyumas Titik Puji Astuti mengatakan hingga Selasa (17/11/2020) terjadi 67 tanah longsong dan 11 banjir di wilayah Banyumas.

Bencana alam tersebut dipicu oleh hujan lebat yang terjadi sejak Senin (16/11/2020) malam hingga Selasa (17/11/2020) dini hari.

peristiwa tanah longsor dilaporkan terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Ajibarang, Patikraja, Kemranjen, Lumbir, Pekuncen, Kemranjen, Kebasen, Purwojati, Wangon, Purwokerto Barat, Kalibagor, Tambak dan Sumpiuh.

Sementara itu bencana banjir juga dilaporkan terjadi di Desa Karangendep, Kecamatan Patikraja, dan tiga desa di Kecamatan Kemranjen, yaitu Desa Sirau, Kedungpring dan Kebarongan.

Kemudian dua desa di Kecamatan Lumbir, yaitu Desa Lumbir dan Cingebul serta di Desa Kemiri, Kecamatan Sumpiuh.

Adapun wilayah terdampak banjir paling luas yaitu di Kecamatan Tambak yang meliputi Desa Gumelar Lor, Kamulyan, Prembun, Plangkapan dan Gebangsari.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com