Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Dosen dan Karyawan Universitas Jember Meninggal karena Covid-19

Kompas.com - 18/11/2020, 11:48 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Satu dosen Fakultas Ilmu Budaya dan satu karyawan Universitas Jember meninggal karena tertular Covid-19, Selasa (17/11/2020).

Fakultas dan kantor pusat Unej disemprot disinfektan oleh para petugas.

“Iya (meninggal karena Covid-19), sebelumya memang sudah sakit kena diabetes,” kata Kasubag Humas Unej Rokhmad Hidayanto kepada Kompas.com, via telepon, Rabu (18/11/2020).

Menurut dia, dosen sastra Indonesia tersebut sudah sakit sekitar dua bulan.

Selama masa sakit itu, dia tidak pernah ke kampus untuk mengajar. Apalagi, kampus juga menerapkan pembelajaran secara daring.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Petani Pengedar Uang Palsu Rp 353,5 Juta di Kupang

“Kalau tertular dari mana, kami masih belum tahu,” tutur dia. 

Selain dosen, juga ada salah satu karyawan yang juga meninggal dunia karena Covid-19.

Namun, ia masih belum mengetahui proses penularan virus corona tersebut.

Dia menambahkan, keluarga besar Unej merasa kehilangan dengan berpulangnya salah satu dosen dan karyawan Unej yang telah mengabdi dengan baik.

Selama ini, lanjut dia, upaya pencegahan penularan Covid-19 telah dilakukan Unej sesuai protokol kesehatan.

Yakni menjalankan aturan dari kementerian terkait dengan menjalankan setengah karyawannya untuk WFH secara bergantian.

“Unej juga terus berusaha menyeimbangkan antara kebutuhan perlindungan kesehatan dengan pelayanan publik bagi stakeholder,” terang dia.

Dia menambahkan, Fakultas Ilmu Budaya sudah menerapkan protokol kesehatan seperti kebijakan yang dikeluarkan universitas.

Dosen tidak ada kewajiban hadir di kampus karena proses belajar mengajar dilakukan secara daring.

“Untuk karyawan juga diberlakukan separuh bekerja dari rumah secara bergantian,” tambah dia.

Di kantor pusat Unej juga telah dilakukan tindakan sterilisasi untuk ruangan bagian keuangan.

Semua karyawan bagian keuangan diminta bekerja dari rumah sejak ada karyawan yang terindikasi Covid-19.

“Kami telah melakukan tracing bagi siapa saja yang kontak dengan yang bersangkutan,” papar dia.

Piha Unej melalui tim pos Covid-19 Unej masih melakukan observasi untuk memutuskan apakah seluruh karyawan kantor pusat akan bekerja dari rumah.

Baca juga: Pasca Tindak Lanjut Rekomendasi Kemendagri, 13 Kepala OPD Pemkab Jember Kosong

Kebijakan work from home bagi seluruh karyawan itu akan mempertimbangkan asas kecermatan dan kehati-hatian.

Terapkan lockdown

Universitas Jember menerapkan kebijakan lockdown di seluruh fakultas hingga rektorat.

Kebijakan diberlakukan sejak 18 November hingga 22 November 2020. Hal itu setelah adanya satu dosen dan tenaga kependidikan yang meninggal dunia setelah terpapar Covid-19.

Kebijakan diputuskan setelah adanya rapat pimpinan dengan pimpinan unit kerja serta Tim Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Bencana (TTDKB) Covid-19 Universitas Jember.

“Untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 demi keselamatan kita bersama, akan dilakukan sterilisasi,” kata Rektor Universitas Jember Iwan Taruna, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (18/11/2020).

 

Dia menuturkan, sterilisasi itu dilakukan dengan cara disinfeksi dan penyinaran sinar ultraviolet di kantor pusat dan unit kerja lainnya.

Terutama di setiap fakultas yang sudah ditetapkan tingkat kerawanannya.

Untuk itu, pelayanan di kantor pusat maupun di unit kerja lainnya akan dilakukan secara daring, mulai 18 hingga 22 November 2020.

“Seluruh staf melaksanakan tugas kedinasan di rumah,” tutur dia.

Begitu juga dengan kegiatan bimbingan skripsi, tesis hingga disertasi, dilakukan secara daring.

Baca juga: Inspektorat Jatim Minta DPRD Jember Kawal Sanksi Gubernur pada Kepala Bappekab

Para pejabat dan staf diminta agar bekerja dari rumah sesuai dengan surat edaran nomor 4990/UN25/KP/2020 tanggal 23 Maret lalu.

Iwan juga meminta bagi dosen dan tenaga kependidikan yang merasa ada keluhan dan gejala kesehatan yang berkaitan dengan Covid-19, memeriksakan diri pada petugas TTDKB Covid-19 Unej.

Berdasarkan data persebaran peta Covid-19 Pemkab Jember, terjadi lonjakan Covid-19 di Jember.

Pada 16 November 2020, terdapat 60 kasus baru Covid-19. Lalu pada 17 November 2020, ada 33 kasus baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com