Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Jabar Masih Minus 4 Persen, Ini Saran Bank Indonesia

Kompas.com - 18/11/2020, 09:09 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat ekonomi Jawa Barat terjun bebas hingga sempat menginjak angka minus 6 persen.

Menurut catatan Bank Indonesia, ekonomi Jabar saat ini mulai membaik meskipun masih di angka minus 4 persen.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Barat Herawanto menjelaskan, ekonomi di Jabar masih minus lantaran dipicu masih tertahannya ekspor di sektor manufaktur.

"Mungkin pertanyaan kenapa kok masih minus? Nah, ekonomi Jawa Barat itu memang betul pariwisata adalah salah satu faktor utama. Tetapi ada manufacturing export yang memang masih tertahan," kata Herawanto di Hotel Savoy Homan, Kota Bandung, Selasa (17/11/2020).

Baca juga: Jabar Targetkan Cadangan Beras 40.000 Ton pada 2021

Dengan situasi ekonomi global yang belum stabil, Herawanto menyarankan agar Jabar fokus untuk menggerakkan ekonomi secara domestik.

Salah satu yang bisa jadi tulang punggung adalah sektor pariwisata.

"Tourism kita catat, akomodasi meningkat di kuartal ketiga, perdagangan juga ok. Nah, ini yang harus terus dijaga oleh pemprov karena ini sifatnya adalah jangka panjang. Kebijakan dari pemprov, pemkab dan pemkot terbukti telah meningkatkan gerak orang. Transportasi dan pariwisata mulai meningkat, akibatnya juga belanja meningkat," tambahnya.

Ia menambahkan, ada empat hal yang bisa membuat ekonomi tetap hidup. Yakni pola pikir positif atau optimisme, keseimbangan pendekatan kesehatan dan ekonomi, menjaga suplai, dan menjaga demand (permintaan).

West Java Investment Summit (WJIS) 2020 ada pada dimensi suplai di mana dimungkinan untuk mempertemukan barang dan jasa dengan orang.

“Kalau tiga hal ini tidak ada maka tidak akan ada transaksi. Kalau tidak ada transaksi, ekonomi tidak jalan. Tapi tentunya ekonomi harus dijalankan dengan protokol kesehatan agar tidak setback,” kata Herawanto.

Ia menyebut, WJIS 2020 dapat mendongkrak nilai investasi Jabar sepanjang tahun ini menjadi Rp 380 triliun.

Dari total nilai tersebut, sekitar Rp 256 triliun datang dari WJIS.

Meski sebagian besar masih dalam status dana yang disiapkan, saat ini sudah ada investasi sebesar Rp 4,1 triliun masuk tahap transaksi.

“Ini di luar dugaan. Meskipun ada Covid-19 tapi melalui WJIS ada komitmen baru. Yang sudah masuk Rp 4,1 triliun, kita hitung dua hari ini bisa sampai Rp 5,5 triliun. Sisanya ready to offer,” paparnya.

Baca juga: Jabar Panen Kerja Sama Dalam WJIS 2020, Mulai Hotel hingga Rumah Sakit

Dia juga berpesan agar Pemprov Jabar dapat menjaga komitmen investor tetap menanamkan modalnya di Jabar. Realisasi akan sangat bergantung dari kesiapan tempat investasi.

“Kalau hanya berhenti di komitmen akan sangat sayang. Caranya melalui regulasi yang mendukung, media juga berperan,” jelas Herawanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com