Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Mobil yang Dikeroyok di Makassar Disebut Todongkan Senjata, Polisi: Belum Ada Laporan

Kompas.com - 18/11/2020, 06:40 WIB
Himawan,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAKASSAR, KOMPAS.com - Peristiwa pengeroyokan pengemudi mobil ASR (22) oleh ratusan anggota geng motor di Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Rappocini, Makassar, Jumat (13/11/2020) lalu hingga kini masih menjadi polemik. 

Tak banyak yang menyebut akar perkara pengeroyokan tersebut bermula ketika si pengemudi menodongkan senjata kepada pengendara motor yang ada di jalan. 

Dalam video berdurasi 1 menit 20 detik yang tersebar di beberapa grup WhatsApp, terlihat penggemudi mobil Hinda Brio sejenak melambatkan mobilnya ketika berada di Jalan Veteran Selatan. 

Tak lama kemudian dia mengeluarkan tangannya di jendela mobil sebelah kiri dan menodongkan senjatanya di beberapa orang yang berada di sisi sebelah kiri jalan. 

Baca juga: Satu Tersangka Pengeroyokan Pengemudi Mobil di Makassar Masih Remaja

Orang-orang tersebut pun berhamburan. Namun pengemudi motor yang berada di depan dan belakangnya tetap memburunya. Sang pengemudi yang diburu tetap mengeluarkan senjatanya. 

Mengenai peristiwa simpang siur tersebut, Kanit Reskrim Polsek Rappocini Iptu Nurtjahyana mengatakan, peristiwa korban mengeluarkan senjata itu bermula ketika dihalangi oleh pengemudi motor yang menutup jalan usai menonto balap liar. 

Orang-orang yang berada di pinggir jalan, kata Nurtjahyana, juga bagian dari anggota kelompok motor yang menutup jalan. Korban awalnya klakson dengan suara mobil yang keras untuk dibukakan jalan. 

Namun usaha itu sia-sia sehingga ASR mengeluarkan air soft gun yang dibawanya hanya untuk menakut-nakuti anggota geng motor agar jalan dibuka. 

"Awalnya kan untuk nakut-nakutin. Tapi begitu ada yang tahu itu air soft gun mereka akhirnya tambah beringas dan melempar (mobil korban)," kata Nurtjahyana kepada Kompas.com melalui telepon, Selasa (17/11/2020). 

Nurtjahyana mengatakan bahwa pengendara mobil memang awalnya sengaja melambatkan mobilnya karena saat hendak melintas jalan dipenuhi orang. 

Namun karena emosi tak dibukakan jalan, air soft gun pun dikeluarkan.

Namun, kata Nurtjahyana, air soft gun tersebut kini raib bersama ponsel korban lantaran berada di dashboard mobil saat ratusan pengendara motor menganiaya dan merusak mobilnya. 

"Sampai sekarang air soft gunnya itu kan tidak kita temukan. Sempat diambil mungkin sama perusak itu karena pada saat itu dia taruh dan dasboard saat menyelamatkan diri ke polsek," ujar Nurtjahyana. 

Baca juga: Polisi Tetapkan Satu Tersangka Kasus Pengeroyokan Pengemudi Mobil di Makassar

Nurtjahyana menambahkan, pihaknya kini hanya memproses pengrusakan dan penganiayaan yang dilakukan anggota geng motor terhadap korban. 

Terkait dengan senjata yang dimiliki korban dan aksinya menodongkan air soft gun kepada pihak yang dirugikan belum ada laporan. 

"Sampai sekarang tidak ada juga laporan dari warga atau pengendara itu apakah ada yang kena dari air soft gun itu atau ada yang merasa keberatan karena ditodong juga itu tidak ada laporan," ujar Nurtjahyana. 

Sebelumnya diberitakan, sebuah video berdurasi 18 detik memperlihatkan sekelompok pria yang saling berboncengan motor menghancurkan sebuah mobil berwarna merah menjadi pembicaraan di grup WhatsApp.

Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi di Jalan Sultan Alauddin tepat di samping kantot Polsek Rappocini, Jumat (13/11/2020) dini hari. 

Penyerangan tersebut, kata Supriady, tidak hanya merusak mobil. Namun si pengemudi mobil berinisial ASR (22) tersebut mengalami luka berat di sekujur tubuh dan kini masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com