Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Dijemput Paksa Keluarga, Pasien yang Baru Melahirkan Ini Ternyata Positif Covid-19

Kompas.com - 18/11/2020, 05:43 WIB
Ahmad Faisol,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo Dewi Vironica mengatakan, AT, pasien yang melahirkan dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tongas terkonfirmasi positif Covid-19.

Pasien asal Kecamatan Besuk itu sempat dijemput paksa keluarganya karena tak kunjung diizinkan pulang setelah melahirkan. 

Pihak keluarga menuding rumah sakit sengaja mendiagnosis pasien positif Covid-19. Padahal, rumah sakit masih mengisolasi AT karena dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test saat hendak melahirkan.

Pihak rumah sakit telah mengambil sampel swab dari pasien itu. Namun, hasil tes swab pertama dinyatakan inkonklusif. Sedangkan tes swab kedua belum keluar.

Hal itu berimbas kepada penundaan kepulangan pasien.

Baca juga: Detik-detik 2 Anak Keracunan Usai Makan Kerupuk Ikan Buntal, Satu di Antaranya Meninggal

Ternyata, hasil tes swab kedua pasien tersebut dinyatakan positif Covid-19.

"Hasilnya positif Covid-19, karenanya yang bersangkutan dikarantina di RSUD Tongas demi memutus rantai penyebaran Covid-19," kata Viro kepada Kompas.com, Selasa (17/11/2020) malam.

Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo akan melacak riwayat kontak dekat pasien tersebut. Terutama, di lingkungan keluarga pasien.

Menanggapi aksi jemput paksa yang dilakukan keluarga pasien, Viro meminta masyarakat memahami langkah yang diambil tenaga medis selama pandemi Covid-19.

Menurutnya, ibu hamil yang memiliki imunitas rendah sangat rentan terinfeksi Covid-19. Ia mengingatkan, hasil tes swab positif Covid-19 bukan aib.

 

"Itu jangan menjadi stigma dan menimbulkan perilaku diskriminasi terhadap penderita. Rumah sakit maupun puskesmas selalu memberikan edukasi dan informasi dari setiap tindakan medis yang akan dilakukan," ujar Viro.

Ia mengingatkan, pihak keluarga dan pasien harus berkomunikasi dengan petugas rumah sakit atau puskesmas jika memiliki pertanyaan seputar penanganan medis. 

Pihaknya berharap masyarakat terbiasa menyaring setiap informasi yang didapat.

Sebelumnya, Viro membantah tudingan RSUD Tongas sengaja mendiagnosis pasien dengan penyakit Covid-19.

Baca juga: Tutup Pusat Karantina di Hotel Sahid, Pasien Covid-19 di Jayapura Ditampung di LPMP Kotaraja

Pernyataan itu menanggapi aksi sejumlah warga yang hendak menjemput paksa seorang pasien terduga Covid-19 berinisial AT (37) yang melahirkan anak keduanya di RSUD Tongas.

Sejumlah warga dan keluarga hendak menjemput paksa pasien perempuan berinisial AT (34) yang dirawat di RSUD Tongas pada Senin (16/11/2020).

HT (38), suami AT menceritakan, kejadian itu bermula ketika istrinya hendak melahirkan anak kedua di Puskesmas Besuk pada Rabu (11/11/2020).

Saat di puskesmas, AT menjalani rapid test dan dinyatakan reaktif. Tim medis memutuskan merujuk HT ke RSUD Tongas.

 

HT mengaku diminta menandantangani surat persetujuan rujukan ke RSUD Tongas.

Pria itu sempat protes dan meminta istrinya dirujuk ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan yang lebih dekat dengan Kecamatan Besuk.

Alasannya, agar istrinya bisa ditangani lebih cepat.

Baca juga: Bantah RSUD Tongas Sengaja Mendiagnosis Pasien Positif Covid-19, Ini Penjelasan Satgas

HT mengaku mendapat intimidasi dari bidan puskesmas. Jika tak menandatangani persetujuan, istrinya tak akan ditangani.

“Sudah lima hari di sini, apa mau dicovidkan istri saya,” kata HT di RSUD Tongas, Senin (16/11/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com