Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegiatan Rizieq di Puncak Bogor Tanpa Izin, Satgas Covid-19 Akui Kewalahan

Kompas.com - 17/11/2020, 21:11 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor Irwan Purnawan menjelaskan bahwa sejak awal tidak ada pemberitahuan izin terkait kegiatan acara Rizieq Shihab di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Kegiatan Rizieq di Kampung Lembah Nendeut, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dipenuhi oleh massa pendukungnya.

Menurut Irwan, saat itu tim gabungan Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor telah berupaya semaksimal mungkin dalam mengamankan kegiatan tersebut.

Baca juga: Soal Izin Kegiatan Rizieq Shihab, Ridwan Kamil Sebut Beda DKI dengan Jabar

"Enggak ada (izin), pemberitahuan ke kecamatan selaku Satgas Covid-19 juga enggak ada. Kalau ada pemberitahuan, mungkin kita balas. Apalagi kegiatan yang melebihi aturan, kita ya pasti tolak lah," kata Irwan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/11/2020).

Irwan mengatakan bahwa pihaknya sudah menurunkan 60 persen atau separuh petugas Satpol PP yang dibantu personel Satgas Covid-19 dari aparat kepolisian dan TNI.

Namun, menurut dia, yang terjadi di luar dugaan.

Massa yang datang dari luar Kabupaten Bogor justru semakin membludak.

Jumlah petugas Pemkab Bogor pun juga terbatas untuk mencegah kedatangan massa, sehingga kerumunan tak bisa terhindarkan.

Baca juga: Soal Keramaian di Puncak Bogor Saat Kedatangan Rizieq, Ini Kata Satgas Covid-19 Jabar

Pada saat itu, menurut Irwan, personel gabungan Satgas Covid-19 hanya bisa memberi imbauan ketika jemaah simpatisan FPI terus berdatangan sejak pagi hingga menjelang siang.

"Jemaahnya kebanyakan dari luar. Kita juga jadi keteteran akhirnya. Namun dari pengamanan sudah dikirimkan personel, hanya saja cuma mengimbau saja dibantu Polres dan TNI untuk menggiring mereka ke kantong-kantong parkir," kata dia.

Baca juga: Seorang Ayah Bakar Anak 4 Tahun yang Tunawicara

Irwan membantah adanya upaya pembiaran.

Sebab, begitu mengetahui ada keramaian, pihaknya langsung menghubungi kecamatan untuk antisipasi.

"Cuma kan semua itu di luar dugaan. Kekuatan personel kita dikit, sementara jemaahnya banyak, bagaimana cara bubarinnya, orang segitu banyaknya dari mana-mana, kendaraan aparat kita juga terbatas," kata Irwan.

Meski begitu, Irwan belum bisa menyampaikan apakah akan ada penerapan sanksi terhadap pihak penyelenggara kegiatan yang dihadiri Rizieq Shihab tersebut.

"Soal sanksi sedang kita bahas dengan Satgas Covid-19 Pemprov Jabar. Paling tidak, tempat-tempat yang disinggahi jemaah HRS harus di-tracing," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com