Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jateng Tambah 520 Tempat Isolasi dan 104 ICU di 52 RS Rujukan Covid-19

Kompas.com - 17/11/2020, 20:21 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bakal menambah sebanyak 10 kamar isolasi dan 2 Intensive Care Unit (ICU) di setiap rumah sakit rujukan Covid-19 milik pemerintah.

Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi lonjakan pasien kasus Covid-19 di Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebutkan total penambahan ada sekitar 520 tempat tidur dan 104 ICU.

Penambahan tersebut diperkirakan akan selesai sekitar satu hingga dua minggu ke depan.

"Kita buat arisan ICU satu sampai dua minggu ke depan. Di masing-masing rumah sakit dua ICU jadi ada sekitar 104 ICU. Dan, untuk tempat tidur ada penambahan 520 tempat tidur," ujarnya usai Rakor penanganan percepatan Covid-19 di Jawa Tengah, ruang rapat lantai kantor Gubernuran, Selasa (17/11/2020).

Baca juga: Jelang Akhir Tahun, Ganjar Minta Bupati dan Wali Kota Lapor Semua Agenda Kegiatan

Diakuinya, kasus Covid-19 di Jawa Tengah mengalami lonjakan beberapa waktu terakhir.

Tercatat di minggu ke 44 ada tambahan 2.319 kasus, minggu ke 45 naik 3903 kasus dan minggu ke 46 sekitar 3.646 kasus.

"Tinggi sekali, baca di koran serem. Itu karena ada data delay, juga hasil tes-nya makin bagus. Jadi kalau banyak tes, bisa juga banyak tambahan. Tapi ini ada trend menurun, dan semoga terus turun," ujarnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo: Keteledoran di UU Cipta Kerja Salah Pemerintah dan DPR

Sebelumnya, penambahan kasus positif Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah sempat menjadi yang tertinggi di Indonesia pada Jumat (13/11/2020).

Berdasarkan laporan harian Satgas Covid-19, Jawa Tengah berada di urutan nomor satu dengan penambahan kasus positif sebanyak 1362 orang, 324 sembuh, dan 32 orang meninggal dunia.

Ganjar pun akan mengirimkan surat kepada Kemenkes san Pusdatin terkait keterlambatan penginputan data tersebut.

"Datanya itu delay karena inputernya. Maka akan kita selesaikan dengan mengirim surat ke Kemenkes dan Pusdarin agar cut off time sama dan inputnya bisa hari itu. Kalau kita atau mereka yang terlambat maka akan membikin data tidak terinput. Begitu diinput besok tiba-tiba langsung naik," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com