Ternyata, beberapa saat setelah memakan kerupuk tersebut PAMS muntah-muntah.
Tubuhnya juga lemas.
Tak jauh berbeda dengan yang dialami KATP. Ia juga merasakan hal yang sama beberapa saat kemudian.
Sempat dilarikan ke Puskesmas, mereka lalu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng lantaran terbatasnya alat.
Tetapi, nyawa PAMS tak bisa diselamatkan. Ia meninggal dunia.
Sementara KATP masih mendapatkan perawatan.
"Saat ini korban satu sudah berada di rumah duka, sedangkan korban dua masih di RSUD Buleleng," ujar Sumarjaya.
Baca juga: Pemecatan Kapolda Jabar hingga Pesan Ridwan Kamil untuk Tokoh Berpengaruh
Keluarga, kata Sumarjaya, menerima insiden tersebut sebagai musibah dan tidak akan menuntut siapa pun.
"Tidak menuntut dan menerima sebagai musibah," kata dia.
Sumarjaya mengatakan, kerupuk ikan buntal di daerah itu memang lumrah dijadikan warga sebagai camilan.
Sumber: Kompas.com (Imam Rosidin | Editor: Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.