Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Pasien Keracunan Massal di Tasikmalaya Cuma Ditangani 1 Dokter Puskesmas

Kompas.com - 17/11/2020, 18:58 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Penanganan puluhan pasien keracunan massal di Kampung Cilimus, Desa Sukasenang, Kecamatan Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dinilai tidak optimal.

Penanganan pasien tidak maksimal karena sangat kekurangan tenaga medis.

Sebanyak 30 pasien yang menjalani perawatan di ruang darurat di sebuah madrasah hanya ditangani oleh 1 dokter puskesmas dan 4 tenaga perawat.

Baca juga: Soal Izin Kegiatan Rizieq Shihab, Ridwan Kamil Sebut Beda DKI dengan Jabar

Itu pun, tenaga medis tersebut selama ini telah bekerja melayani pasien selama 2 x 24 jam di ruang darurat madrasah tanpa ada pergantian dengan tenaga medis lainnya.

"Iya, sangat kekurangan tenaga medis. Kita hanya mengerahkan perawat puskesmas yang hanya berjumlah 4 orang saja dengan para pegawai PTT. Kalau bantuan tenaga medis belum ada sampai dua hari ini," kata dokter Puskesmas Tanjungjaya Fitriani Firdaus kepada wartawan di lokasi perawatan, Selasa (17/11/2020).

Baca juga: Jenazah Pria Mengambang dengan Tangan Terikat Rantai dan Beton

Meski demikian, Fitriani menyadari bahwa hal ini merupakan tanggung jawab dia sebagai dokter yang senantiasa wajib memberikan pelayanan kesehatan.

Sampai sekarang, jumlah pasien yang dirawat di madrasah ini berjumlah 31 orang.

Terdapat penambahan 1 orang pasien yang sudah berusia lanjut.

"Kalau penambahan satu orang barusan. Jadi pasien mengaku baru makan masakan hidangan yang dibawa ke rumahnya dengan cara dibungkus pada pagi tadi. Baru siang ini merasakan gejala keracunan dan sudah ditangani sekarang. Jadi semuanya yang dirawat di madrasah berjumlah 31 orang," kata dia.

Baca juga: 2 Wanita Menipu Para Pedagang Online sejak 2012, Rugikan Pengusaha Hampir Rp 1 Miliar

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com