Disdukcapil Jadi Klaster Penularan Covid-19 Terbesar di Kulon Progo

KULON PROGO, KOMPAS.com – Jumlah pasien Covid-19 dari klaster penularan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melonjak.

Dari 36 orang di Kulon Progo yang terkonfirmasi terinfeksi virus corona pada hari ini, Selasa (17/11/2020), sebanyak 25 di antaranya berasal dari klaster tersebut.

“Ini menjadi klaster terbesar di Kulon Progo sampai saat terkait penularan di kantor,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Baning Rahayujati dalam keterangan pers, Selasa (17/11/2020).

Baca juga: Kantor Disdukcapil Kulon Progo Tutup Setelah Seorang Pegawai Positif Covid-19

Baning menegaskan, kasus Dukcapil ini sekaligus menjadi klaster perkantoran pertama yang muncul di Kulon Progo.

Dari 25 kasus itu, sebanyak 19 kasus merupakan teman kerja satu kantor Dukcapil, satu kasus merupakan pegawai Dinas Kominfo, dan lima anggota keluarga.

Gugus Tugas Kulon Progo masih terus menelusuri kontak erat mereka yang tertular. Mereka memfokuskan penularan di perkantoran.

“(Sedangkan) tracing keluarga dilakukan oleh puskesmas domisili kasus positif,” kata Baning.

Atas kasus tersebut, pihaknya akan menelusuri ke berbagai kantor dan melaksanakan disinfeksi ulang.

Baca juga: Kesembuhan Pasien Covid-19 di Kulon Progo Tembus 201 Kasus

Saat ini, kantor Dukcapil masih menutup pelayanan tatap muka. Mereka mengganti dengan layanan secara online.

Penutupan layanan manual berlangsung sampai dengan Rabu (18/11/2020).

Baning mengungkapkan, Gugus Tugas Covid-19 tetap merekomendasikan perpanjangan penutupan layanan sampai Jumat (20/11/2020).

Ini sejalan dengan Sebagaimana Surat Edaran Bupati Nomor 440 tentang PenangananASB yang Terpapar Covid-19.

Baca juga: Jeritan Anak yang Ibunya Dibakar di Kulon Progo: Dia Datang Hanya untuk Minta Uang

“Sampai kami menyelesaikan tracing di kantor-kantor dan disinfeksi ulang,” kata Baning.

Penambahan ini membuat Kulon Progo mencatat 312 kasus positif selama Pandemi. Sebanyak 207 sembuh, sembilan kasus kematian.