Semua berasal dari sumbangan pembaca Harian Kompas yang masuk melalui Dana Kemanusiaan Kompas.
Bantuan juga diberikan kepada titik pengungsian di Boyolali, Klaten, dan Sleman. Setiap tempat mendapat bantuan sesuai kebutuhan.
“Kalau di Sleman, pengungsi membutuhkan mainan dan buku untuk anak-anak. Kemudian di Boyolali, bantuan yang kami salurkan berupa bahan makanan, seperti telur, tepung beras, dan tepung terigu,” ujar Anung.
Baca juga: Kisah Wanda Anak Lereng Merapi,Tiap Hari Belajar Online di Tambang Pasir Kali Gendol Sleman
Kepala Desa Banyurojo Iksan Maksum menyatakan bantuan dari pembaca Kompas sangat berarti bagi para pengungsi dari Desa Babadan I yang mengungsi di tempatnya.
“Kami sangat berterima kasih dengan adanya bantuan ini. Bantuan ini sangat sesuai dengan kebutuhan pengungsi yang sejak kemarin memang belum terpenuhi,” kata Iksan.
Sementara itu, Wahyudi, koordinator pengungsi dari Desa Babadan, Kecamatan Dukun, menceritakan tentang sejumlah pengungsi yang datang tanpa persiapan penuh sehingga lupa membawa perlengkapan harian.
“Kalau mau mencuci pakaian bingung karena tidak ada ember. Terus kalau mau menata pakaian tidak ada tempatnya, jadi pakaian berantakan,” ucap Wahyudi.
Baca juga: Terdengar Suara Gemuruh dari Gunung Merapi, Ini Penjelasan BPPTKG
Ia menuturkan warga Desa Babadan I senang karena perlatan yang dibutuhkan dari seminggu lalu akhirnya mereka dapatkan.
Anak-anak di pengungsian juga memerlukan bantuan berupa buku bacaan.
Ia menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Kompas untuk upaya penyaluran bantuan buku bacaan anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.