KOMPAS.com-Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas menyalurkan bantuan berupa alat perlengkapan pribadi kepada pengungsi erupsi Merapi di sejumlah titik di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bantuan itu diberikan untuk membantu memberi kenyamanan para pengungsi.
“Berdasarkan hasil survei kami di sejumlah pengungsian, bantuan berupa peralatan pribadi sering kali terlewatkan. Padahal, peralatan pribadi bisa menambah kenyamanan masyarakat di pengungsian,” kata Manajer Eksekutif Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Anung Wendyartaka di Balai Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (15/11/2020).
Baca juga: Kilatan Cahaya yang Terekam CCTV di Puncak Merapi Diduga Lintang Alihan
Sebagian masyarakat di kawasan rawan bencana III Jateng dan DIY sudah mulai diungsikan sejak status Gunung Merapi dinaikkan menjadi siaga (III).
Prioritas warga yang diungsikan adalah warga lanjut usia, anak balita, ibu hamil, dan penyandang disabilitas.
Di Kabupaten Magelang, warga dari sembilan dusun di kawasan rawan bencana III diungsikan di sembilan titik pengungsian.
Ratusan warga desa yang tidak dikategorikan kawasan rawan bencana pun ikut mengungsi karena trauma akibat erupsi Merapi 2010.
Mereka adalah warga Desa Keningar, Kecamatan Dukun.
Baca juga: Merapi Siaga, Penambang Pasir di Kali Woro Klaten Masih Beroperasi
Meski kebutuhan pangan dan papan para pengungsi tercukupi saat di pengungsian, tetapi belum semua peralatan penunjang kenyamanan pengungsi tersedia.
Anung merinci bantuan yang diberikan kepada pengungsi di Magelang berupa selimut, kasur, tikar, bantal, sarung, handuk dewasa, handuk bayi, peralatan mandi, popok dewasa, pembalut wanita, popok bayi, ember, gayung, pakaian dalam, susu ibu hamil, mukena, dan obat-obatan.