KLATEN, KOMPAS.com - Sejumlah penambang pasir tradisional di Kali Woro Kabupaten Klaten, Jawa Tengah masih beroperasi, meski status Gunung Merapi Siaga (level III).
Mereka masih beraktivitas normal lantaran terdesak kebutuhan ekonomi.
"Sebenarnya takut. Karena keadaan mau bagaimana lagi (tetap menambang)," kata penambang pasir tradisional, Supri ditemui di sela-sela menambang pasir di Kali Woro, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (17/11/2020).
Baca juga: Antisipasi Erupsi, Warga Lereng Merapi Turunkan Hewan Ternak secara Mandiri
Warga Dusun Sidorejo ini mengaku sudah 20 tahun tepatnya sejak tahun 2000 menambang pasir tradisional di Kali Woro.
Supri mengaku menambang pasir tradisional bersama dengan empat orang temannya. Dalam sehari bisa mengumpulkan hingga tujuh kubik pasir.
"Hasil dari menambang ini tidak menentu. Tergantung musim. Naik turunnya Rp 100.000 perhari," kata dia.
Pasir yang sudah terkumpul, kata Supri lansung diambil oleh pembeli. Para pembeli kebanyakan berasal dari luar daerah.
Baca juga: Terdengar Suara Gemuruh dari Gunung Merapi, Ini Penjelasan BPPTKG
Saat melakukan aktivitas penambangan, Supri sesekali melihat ke arah Gunung Merapi.
"Di sini (Kali Woro) jarak dengan Gunung Merapi sekitar 6-7 kilometer radius aman. Tapi tetap waspada dan hati-hati," ungkap dia.