Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Tatap Muka Selama Pandemi, Ini Kendala yang Dihadapi Cabup Semarang

Kompas.com - 17/11/2020, 11:46 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Situasi pandemi Covid-19 menyulitkan pasangan calon bupati-wakil bupati Semarang untuk berkampanye.

Pasalnya, untuk berkampanye tatap muka dibutuhkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) yang dikeluarkan kepolisian berdasar rekomendasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Calon Bupati Semarang Bintang Narsasi mengaku sering kelabakan menyikapi ketidakpastian turunnya STTP tersebut.

Baca juga: Bawaslu Selidiki Video Timses Paslon Pilkada Bulukumba Bagi-bagi Amplop

"Kadang kita sudah persiapan, tapi ternyata STTP tidak turun satu atau dua jam sebelum acara. Kondisi ini membuat tim internal kelabakan menyiapkan jadwal," jelasnya di Rumah Sakit Bina Kasih Ambarawa, Selasa (17/11/2020).

"Kalau tidak ada STTP ya terbatas, ngomongnya terbatas. Karena tidak boleh kampanye, pertemuan dijadikan silaturahmi, mohon doa restu," kata Bintang.

Dia mengaku dalam sehari setidaknya bisa berkunjung ke lima lokasi.

"Memang tatap muka itu masih kampanye paling efektif. Apalagi saya menyasar kaum ibu dan perempuan, jadi paling senang kalau diajak diskusi," terangnya.

Baca juga: Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan Bantah Ada Perpecahan Menjelang Pilkada

Menurut Bintang, turunnya STTP tersebut mengacu zona risiko penyebaran Covid-19 di wilayah.

"Kalau ada yang positif atau zona merah ya tidak boleh kampanye. Aturannya memang seperti itu," paparnya.

Ketua Timses Bintang Narsasi-Gunawan Wibisono, Nurul Huda mengatakan sulitnya mengatur jadwal tatap muka juga dikarenakan banyak STTP tidak keluar dikarenakan faktor kondisi desa desa banyak yang zona merah.

Baca juga: Panwascam Batam Kota Diduga Dipukul Saat Awasi Kampanye Calon Gubernur

Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Ngesti Nugraha-Basari, Bondan Marutohening mengatakan kendala utama bukan di STTP.

"Tapi rekomendasi dari Gugus yang waktunya mepet, hingga terkadang kami harus membatalkan kegiatan, padahal persiapan sudah ada dan undangan sudah terpanjur disebar," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com