Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontak Tembak dengan Satgas Tinombala, 2 Anak Buah Ali Kalora di Palu Tewas

Kompas.com - 17/11/2020, 08:39 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Dua terduga teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Ali Kalora di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Bojes dan Aziz tewas setelah kontak senjata dengan Satgas Tinombala.

Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan, kontak tembak itu terjadi di Desa Bolano Barat, Kecamatan Bolano Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

"Ya benar, setelah dilakukan tindakan tegas terukur oleh tim Satgas, menyebabkan dua anggota kelompok Ali Kalora meninggal dunia," kata Abdul Rakhman Baso kepada wartawan di SPN Labuan Panimba, Selasa (17/11/2020).

Baca juga: Satgas Tinombala Buru 2 Anak Buah Ali Kalora di Palu, Fotonya Disebar

Puluhan barang bukti diamankan dari lokasi kejadian. Beberapa di antaranya, senjata revolver, bom molotov, amunisi, GPS dan beberapa peralatan lainnya.

Saat ini dua DPO teroris sementara proses evakuasi ke RS Bahayangkara Polda Sulteng.

Diberitakan sebelumnya, Satgas Tinombala memburu dua terduga teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur ( MIT) yang dipimpin Ali Kalora di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Baca juga: TNI Gabung Satgas Tinombala, Kapolda Sulteng Berharap Terorisme di Poso Berakhir

Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto mengatakan, dua teroris yang sedang dicari adalah Bojes alias Aan alias Wahid dan Azis.

Keduanya sudah lama masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Untuk mempermudah pencarian dua orang tersebut, polisi sudah menyebarkan foto mereka lewat media sosial.

Namun, Didik menyebut, penampilan mereka diduga sudah tidak lagi persis seperti dalam foto yang disebar.

"Penampilan mereka saat berada di Palu berubah. Rambutnya tidak gondrong tapi sudah digunting pendek," kata Didik saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/11/2020).

Selain soal Bojes dan Azis masuk dalam DPO terduga teroris MIT yang seluruhnya berjumlah 13, Didik belum mendapat informasi lain.

Dia juga belum bisa menjelaskan, berapa lama dua orang ini terlibat dalam MIT dan perannya dalam organisasi teror tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com