Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walkot Solo Ajak Warga Ikut Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19

Kompas.com - 17/11/2020, 08:15 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengajak seluruh warga masyarakat di Solo untuk ikut serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Hal ini menyusul terus meningkatnya jumlah penambahan kasus harian yang terjadi di Solo beberapa hari terakhir.

"Saya harapkan semua warga ikut terlibat untuk melakukan pemutusan mata rantai Covid-19 ini," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Senin (16/11/2020).

Baca juga: Sehari Bertambah 106 Kasus Positif Covid-19 di Solo, Didominasi Klaster Keluarga

Upaya memutus rantai penularan Covid-19 ini dengan menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan.

Dia menambahkan, dari 1.661 orang terkonfirmasi positif Covid-19 (data Minggu, 15 November 2020) yang dirawat inap rumah sakit ada sebanyak 124 orang.

"Ini yang menjadi perhatian kita," terang dia.

Rudy berharap, warga sadar dan tidak boleh meremehkan terhadap Covid-19.

"Sambil menunggu vaksin yang direncanakan 270 juta vaksin nanti setelah semua divaksin mudah-mudahan kita segera terbebas dari virus corona," kata dia.

Disinggung ketersediaan kamar isolasi rumah sakit bagi pasien Covid-19, jelasnya, masih mencukupi.

Meski demikian, Rudy berharap jangan sampai rumah sakit tersebut penuh dengan pasien Covid-19.

"Kapasitas rumah sakit masih cukup. Tapi jangan sampai semua masuk rumah sakit. Karena rumah sakit semakin penuh dan biaya negara semakin besar," terang Rudy.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19, RSUD Dr Moewardi Solo Tambah 100 Kamar Isolasi

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, penambahan kasus baru Covid-19 di Solo didominasi klaster keluarga.

Kasus penularan Covid-19 dari klaster keluarga ini ditemukan hampir merata di setiap kelurahan di Solo.

"(Klaster keluarga) hampir merata di setiap kelurahan," katanya.

Dia menjelaskan klaster penularan Covid-19 dari keluarga ini disebabkan karena ada salah satu anggota keluarga positif. 

Kemudian menulari keluarga lainnya dalam satu rumah.

"Kemudian kita lakukan tracing adanya kontak erat dan kontak dekat. Ini yang kita cari ternyata di dalam satu keluarga ada tambahan," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com